Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bogyoke, Pasar Beringharjo di Kota Yangon, Myanmar

15 Oktober 2014   00:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_328995" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Souvenir di Bogyoke"][/caption]

Ingin cari oleh-oleh khas Myanmar berupa souvenir (gantungan kunci, t-shirt atau magnet kulkas), atau Batu Jade mulai dari yang mentah hingga yang sudah jadi perhiasan, atau  mungkin mencoba membawa pulang sarung khas Myanmar bernama Longyi? Hanya satu tempat yang tepat, Bogyoke.

[caption id="attachment_328997" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Bogyoke Market"]

1413283857853123039
1413283857853123039
[/caption]

Terletak di jantung kota Yangon tepatnya di Jalan Bogyoke Aung San, Pasar Bogyoke mengingatkanku pada pasar Beringharjo yang ada di kota Gudeg, Jogjakarta. Bentuk bangunan Kolonial yang di bangun tahun 1926 ini memiliki peranan penting dalam perekonomian masyarakat kota Yangon pada khususnya dan Myanmar pada umumnya.

[caption id="attachment_328998" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Bogyoke Market"]

1413283935683013108
1413283935683013108
[/caption]

Beragam produk domestik yang menjadi mata pencaharian masyarakat di jajakan di pasar yang memiliki 2 lantai ini. Bukan hanya produk souvenir, perhiasan  (batu jade dan ruby yang menjadi andalan Myanmar), baju, serta pakaian namun juga menyediakan  benda-benda kuno seperti mata uang kuno, berbagai benda antik serta di pasar ini juga menyediakan money changer dengan nilai tukar yang cukup bersaing dengan money changer di luar pasar ataupun di Bank.

[caption id="attachment_328999" align="aligncenter" width="427" caption="(Rahmat Hadi) Pedagang Souvenir di Bogyoke"]

1413283973142995093
1413283973142995093
[/caption]

Berbelanja ke pasar ini untuk membeli oleh-oleh saat mengunjungi Yangon sepertinya adalah sebuah  aktifitas “Must do” namun perlu di perhatikan bahwa pasar ini buka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore dari Selasa – Minggu. Pasar Bogyoke tidak beroperasi di hari senin! Unik kan?

[caption id="attachment_329000" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Batu Jade di Bogyoke"]

14132840361803593281
14132840361803593281
[/caption]

Satu lagi yang menarik dari pasar ini. Pengunjung tak perlu kuatir tentang suatu hal yang terkadang menyebalkan jika ke pasar yakni copet. Dengan angka kriminalitas yang sangat rendah di kota Yangon, pengunjung tak perlu kuatir kecopetan, walau tetap harus berhati-hati.  Menawar adalah hal yang tetap harus di lakukan saat berbelanja di sini. Konon orang Myanmar memberlakukan harga yang berbeda antara turis ataupun penduduk local.  Jadi pintar-pintar nawarlah.  Sekedar gambaran aja bahwa 1 buah T-shirt bergambar atau bertuliskan Myanmar dijual dengan harga 3000 Kyats (30 ribu rupiah) serta gantungan kunci Myanmar di jual dengan harga 1000 kyats (10 ribu rupiah). Cukup murah bukan?

[caption id="attachment_329001" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Bogyoke Market"]

14132840941088051023
14132840941088051023
[/caption]

[caption id="attachment_329002" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Bogyoke Market"]

1413284138243478863
1413284138243478863
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun