9. Bus
[caption id="attachment_347521" align="aligncenter" width="640" caption="Photo by RH - Bus di Yangon"]
Sebenarnya tak ada yang aneh dan unik dengan bis kota di Myanmar. Beberapa bus hampir sama dengan bus yang ada di kota-kota di negeri lain. Kalaupun ada yang unik menurut aku adalah beberapa bus yang sangat jadul yang digunakan dulu. Bus bermodel mirip roti tawar itu hingga saat ini masih berseliweran di jalan-jalan raya yang ada di Yangon mengangkut penumpang.
10. Becak (trishaw)
[caption id="attachment_347522" align="aligncenter" width="640" caption="Photo by RH - Becak di Yangon"]
Becak atau trishaw adalah kendaraan yang cukup unik di sini. Jika di Indonesia becak sudah menggunakan sepeda motor (biasa di sebut bentor) namun di Yangon masih menggunakan sepeda biasa yang dikayuh dengan tenaga manusia. Uniknya lagi, penumpang becak duduk saling membelakangi, tidak duduk berdampingan sama dengan becak yang ada di Indonesia. Perlu di catat juga, becak di sini tidak menggunakan pelindung atau penutup!
11. Payung
[caption id="attachment_347523" align="aligncenter" width="640" caption="Photo by RH - Payung di Inya Lake"]
Payung di kota ini memiliki banyak fungsi. Selain untuk melindungi diri dari sengatan panas dan guyuran air hujan, payung bisa juga berfungsi sebagai pelindung dari ‘tatapan mata’ orang-orang lain khususnya bagi yang sedang di mabuk kasmaran. Yah, jika suatu saat anda berkunjung ke Yangon dan sedang berada di tempat-tempat rekreasi umum seperti di Inya Lake atau pinggir Sungai Yangon di Botahtaung, anda akan menemukan banyak sekali payung bertebaran bahkan terkadang di beberapa payung orangnya tak terlihat. Begitulah cara pasangan-pasangan yang sedang ‘kencan’ di tempat umum menghendaki ‘privacy’. Mereka memasang 1 atau 2 payung untuk ‘melindungi’ diri mereka dari tatapan orang-orang yang berlalu lalang. Unik bukan?
[caption id="attachment_347524" align="aligncenter" width="640" caption="Photo by RH - Payung di Inya Lake"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H