Mohon tunggu...
Rahmat Fajar Prakoso
Rahmat Fajar Prakoso Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang guru sekolah dasar.

Saya memiliki hobi olahraga dan makan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi - Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

25 Juni 2024   07:45 Diperbarui: 25 Juni 2024   08:00 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi

Pertanyaan pemantik 1

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas?

            Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorng guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid. Artinya dapat disimpu;kan bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian teknik yang bisa dilakukan yang dibuat oleh guru yang bertujuan memenuhi kebutuhan belajar murid.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas harus disesuaikan dengan kebutuhan murid. Kebutuhan murid tersebut mencakup 3 aspek yakni, kesiapan murid, minat murid, dan profil belajar murid. Sebelum melaksanakann pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan ketiga aspek kebutuhan murid. Pengambilan data kebutuhan murid bisa dilakukan dengan beberapa cara, yakni dengan tes, memberi pertanyaan baik lisan maupun tertulis, dengan observasi, dan sebagainya. Pengambilan data sifatnya bisa fleksibel dan tidak ada aturan baku, yang terpenting data yang diperoleh merupakan data yang memang nyata sesuai dengan kebutuhan murid di kelas.

            Setelah kebutuhan murid sudah diketahui, seorang guru lalu merancang pembelajaran yang disesuaikan dengan hasil data kebutuhan murid. Pembelajaran bisa dirancang dengan memvariasikan 3 macam diferensiasi yakni, diferensiasi produk, proses, dan konten. Diferensiasi konten berkaitan dengan bentuk materi yang digunakan dalam pembelajaran. Diferensiasi proses berkaitan dengan cara murid dalam melakukan pembelajaran. Diferensiasi produk berkaitan dengan hasil yang dibuat murid saat pembelajaran. Setiap kelas memiliki bermacam karakter murid yang dimiliki, mengakibatkan cara pembelajaran setiap kelas juga berbeda. Pembelajaran berdiferensiasi ini mendorong pembelajaran yang variatif yang bisa menjadi alat untuk membantu murid mencapai tujuannya dalam belajar.

Pertanyaan pemantik 2

Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal?

            Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan murid dengan cara memetakan kebutuhan murid berdasarkan 3 aspek yakni kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar. Ketiga aspek tersebut menentukan strategi yang digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi. Tiga strategi tersebut yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Ketiga strategi tersebut bisa dikombinasikan atau diterapkan hanya 1 saja, penerapannya bisa disesuaikan dengan melihat materi dan karakteristik murid.

            Pembelajaran berdiferensiasi yang dirancang guru sesuai dengan kaidah dapat membantu murid mencapai hasil belajar yang optimal. Hal tersebut dikarenakan pembelajaran berdiferensiasi yang berpusat pada murid, dengan cara memetakan kebutuhan murid maka pelaksanaan pembelajaran nanti pastinya akan disesuaikan dengan kemauan murid. Pembelajaran berdiferensiasi tidak mengubah standar pembelajaran, namun mencarikan jalan bagi murid untuk memahami pembelajaran dengan cara yang disenangi. Pembelajaran berdiferensiasi juga menekankan kualitas pembelajaran, bukan kuantitas. Maksudnya yang dikejar dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah keberartian pembelajaran bukan kecepatan dalam memberikan materi pelajaran.

Pertanyaan pemantik 3

Bagaimana koneksi antar materi antara modul pemebalajaran berdiferensiasi dengan modul lainnya yang pernah dipelajari sebelumnya?

            Filosofi Ki Hadjar Dewantara berkaitan erat dengan pembelajaran berdiferensiasi. Dalam filosofi KHD, pembelajaran yang dilakukan tujuannya untuk mewujudkan kemerdekaan belajar, menuntun anak sesuai dengan bakat dan minatnya,membimbing anak berdasarkan kodrat alam dan kodrat zaman. Pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan cara yang digunakan dalam penerapan filosofi KHD. Bisa dilihat dari persiapan sebelum pembelajaran yakni dengan pemetaan kebutuhan murid sesuai kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar. Ketiga aspek tersebut mendukung adanya pembelajaran yang berpihak pada murid yang nantinya memberikan ruang pada murid untuk belajar secara bahagia sesuai dengan bakat dan minatnya.

            Nilai dan peran guru penggerak merupakan pedoman bagi guru penggerak dalam melaksanakan tugasnya di dalam pendidikan. Kaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi adalah dalam mewujudkan kemerdekaan belajar murid, seorang guru penggerak harus berpegang pada nilai guru penggerak. Nilai guru penggerak yang dimaksud yakni, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Sementara peran guru penggerak antara lain, pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach, mendorong kolaborasi antarguru, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Pembelajaran diferensiasi ini menjadi satu cara awal untuk bisa mewujudkan kemerdekaan belajar dengan memperhatikan nilai dan peran sebagai guru penggerak. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara konsisten, secara tidak langsung seorang guru penggerak sudah mulai bisa menjalankan nilai dan pernnya di dalam kelas dan komunitas.

            Visi merupakan harapan di masa depan yang akan dicapai seseorang/kelompok. Visi guru penggerak adalah mewujudkan merdeka belajar sesuai dengan profil pelajar pancasila. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan perwujudan dari pembelajaran yang berpihak pada murid. Dalam pembelajaran berdiferensiasi pemetaan kebutuhan belajar dilakukan seorang guru berdasarkan kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid. Visi merupakan cakupan besar yang akan bisa diwujudkan, sementara itu pembelajaran berdiferensiasi merupakan bagian kecil dalam kelas yang tujuannya selaras dengan visi guru penggerak.

            Budaya positif merupakan keadaan suatu lingkungan yang mencerminkan keseimbangan dalam bertindak dan dalam mengamalkan nilai-nilai kebajikan. Di dalam budaya positif terdapat disiplin positif yang digunakan untuk membentuk keadaan lingkungan yang baik, nyaman, dan aman. Posisi pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan budaya positif adalah sebagai pendukung penerpan budaya positif di sekolah. Pembelajaran berdiferensiasi menciptakan suasana yang menghargai keberagaman, berpihak pada murid, dan mendukung adanya merdeka belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun