Dan untuk wanita, jangan bodoh mengubur logikamu sampai dirimu tergoda oleh cinta menggoda dan mematikan pacarmu. Ingatlah bahwa keperawanan dan kesucian adalah simbol pengendalian diri.
Jika dia setuju untuk kehilangan keperawanannya, saya lebih baik menolak daripada melanjutkan hubungan. Tapi jika dia kehilangan keperawanannya dengan masturbasi, kecelakaan atau pemerkosaan, itu tidak masalah bagi saya, karena kecelakaan itu terjadi di luar kehendaknya. Saya pikir wanita juga lebih suka pria yang perjaka dan polos.
Lain halnya jika dia kehilangan keperawanannya karena menikah dan menjadi janda. Karna janda itu kehilangan keperawanannya dengan cara yang baik dan elegan.
Bagi saya, seorang wanita yang berselingkuh menunjukkan bahwa dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Karena saya masih perjaka, saya bisa memberinya hadiah khusus untuk membuktikan bahwa dia adalah orang yang istimewa dalam hidup saya.
Ketika saya menikahinya dan mengetahui bahwa dia sudah tak perawan, saya akan sangat kecewa. Dia sepertinya tidak menyukaiku, yang telah berjuang selama ini. Kemudian saya berpikir, "Jika saya tahu itu, saya seharusnya bermain dengan gadis-gadis dulu. Bukankah lebih adil jika kita berdua sudah bekas? "
Tidak adil jika dia memiliki 'rasa' sebelumnya sementara aku tidak mencicipinya. Dan jika nanti mantannya lebih menyenangkan dia daripada aku. Itu tidak akan membuka kesempatan untuknya.
Dia punya kesempatan untuk selingkuh nantinya, ketika saya memperjuangkan masa depan saya, belajar keras dan menghasilkan uang sejak saya masih remaja, tetapi dia menghabiskan masa mudanya dengan bersenang-senang. Dan ketika engkau menikah, dirimu akan mendapat pria mapan, perjaka, baik hati dan setia. Maunya enak aja hidup lo! Haha
Saya pernah membaca kisah seorang wanita yang depresi setelah puluhan tahun menikah karena masa lalunya. Dia menikahi seorang pria perjaka dan mengatakan dia menerima dia apa adanya.
Sepuluh tahun telah berlalu, tetapi masih sulit bagi suami untuk melupakan masa lalu istrinya. Sebagai jalan keluar, sang suami mencoba hubungan seksual dan jajan di luar beberapa kali sampai istrinya mengetahuinya.
Ketika sang istri memarahi suaminya, ia membela diri dengan kalimat: "Selalu bersyukur, aku ingin menerimamu yang sudah tidak perawan lagi". Bagaimanapun, istrinya hidup di bawah tekanan emosional membesarkan dua anak yang masih kuliah.
Bagi mereka yang sedang jatuh cinta, mudah untuk mengatakan bahwa saya menerima kita apa adanya. Tetapi tidak semua orang memiliki kepribadian yang begitu tulus. Beberapa orang rentan dan sulit menerima kenyataan itu.
Untuk pria, jangan rusak wanita yang tidak bersalah dan baik hati. Karna keperawanan seorang wanita sangat mahal. Dan untuk wanita, jangan bodoh mengubur logikamu sampai meyakinkan diri sendiri untuk jatuh cinta pada pesona maut pacarmu. Ingatlah bahwa keperjakaan dan keperawanan adalah simbol pengendalian diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H