Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Peran Psikologi dalam Perkembangan Konstitusi di Indonesia agar Hukum Lebih Memanusiakan Manusia

11 Juli 2023   10:49 Diperbarui: 11 Juli 2023   10:53 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika humanis berasal dari manusia sebagai penyusun dan pelaksananya sedangkan etika otoriter berasal dari kekuatan otoritas tertentu yang tidak berperan melaksanakan dan hanya mengatur saja.

Sebaiknya etika humanis dipakai sebagai landasan yuridis ketimbang etika otoriter. Memang kita ketahui bahwa pemerintah harus menundukkan rakyatnya jika sistem pemerintahan mau berjalan dengan baik. Setiap rakyat yang mengganggu dan tidak sama seperti apa yang pemerintah inginkan harus di pukul rata.

Namun yang perlu kita ketahui lagi adalah jika potensi-potensi ini tidak diberikan tempat yang sesuai maka dorongan dari potensi tersebut akan masuk ke perilaku yang merusak baik diri orang tersebut maupun orang lain. Hal tersebut seperti yang dikatakan Erich Fromm dalam bukunya berjudul Akar Kekerasan:

"Kekerasan berasal dari ditahannya potensi-potensi manusia dimana dia dapat mengembangkan dirinya menjadi pribadi yang lebih baik".

Aksi Kriminal Dapat Berasal dari Hukum Itu Sendiri

Hukum kadang tidak membuat seseorang bebas dari tindak kriminal namun terkadang hukum menjadi sebuah mesin pencipta para kriminal. Dengan adanya hukum tertentu membuat perilaku tertentu yang dilarang hukum tersebut sebagai sebuah tindak kriminal.

Apabila perilaku yang dilarang oleh hukum tersebut adalah murni dari potensi kepribadiannya maka sama saja hukum adalah alat pencipta kriminal. Bisa jadi pula jika perilaku yang dianggap kriminal ini akan tertahan dan menimbulkan suatu agresi dari dalam maupun luar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Maka oleh karena itu hukum harus dipertimbangkan secara matang dalam mengatur manusia. Hukum harus membuat manusia menjadi manusia dan tidak memperlakukannya sebagai objek hukum. Dengan mengetahui berbagai aspek, dorongan, dan juga perilaku psikologis hendaknya kita mampu membuat hukum ideal.

Lalu seperti apa hukum yang lebih ideal didasari oleh ilmu psikologi?

Hukum yang Membuat Rasa Aman dan Tidak Terasing

Hukum yang sejatinya layak untuk perkembangan psikologis seseorang terletak pada bagaimana orang tersebut mendapatkan rasa aman dan juga tidak merasa terasing dari masyarakat. Saat ini kita banyak mengetahui bahwa hukum banyak diselewengkan untuk membuat seseorang terkotak-kotak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun