- Judul Buku: Lari Dari Kebebasan
- Penerbit: IRCiSoD
- Penulis: Erich Fromm
- Penerjemah: Noa Dhegaska
- ISBN: 978-623-7378-19-8
- Jumlah Halaman: 326
- Harga: Rp. 80.000
Mengapa banyak orang lari dari kebebasan sesungguhnya? Sebenarnya bagaimana psikologi memandang arti sebuah kebebasan?
Dalam buku ini kita akan melihat kebebasan sebagai sebuah atribut psikologi yang menurut Erich Fromm, sang penulis buku ini sebagai sesuatu yang dihindari. Mengapa hal tersebut terjadi? Simak terus resensi buku ini.
Sebelum membahas lebih lanjut alangkah kita tahu terlebih dahulu siapa penulis buku ini. Erich Fromm (1900-1980) merupakan seorang psikoanalisis, sosiologis, dan sosial-demokrat berkebangsaan Jerman-Amerika. Karya-karyanya yang sudah saya baca seperti Akar Kekerasan, Marx's Concept of Man, dan Perang Dalam Diri Manusia.
Dalam buku ini berisi 8 bab yang akan saya rangkum menjadi tiga bahasan utama yakni, Kebebasan Sebagai Masalah Psikologis, Mekanisme Pelarian Diri, dan Kebebasan dengan Spontanitas. Berikut beberapa penjelasan dari tiga hal tersebut:
Kebebasan Sebagai Masalah Psikologis
Baca Juga: Resensi Buku: Perang Dalam Diri Manusia Karya Erich Fromm
Setiap masa dalam sejarah manusia diwarnai dengan perjuangan pada kebebasan. Walaupun pada akhirnya perjuangan tersebut membuat si pejuang kebebasan malah berpihak ke musuh-musuh kebebasan setelah dimenangkannya peperangan, perjuangan atas nama kebebasan masih dapat dipercaya banyak orang.
Pada buku ini kita dijelaskan bahwa setiap kebebasan terkadang memberi seseorang rasa keterasingan sehingga dia perlu untuk mengaitkan dirinya dengan otoritas baru. Kesendirian, keterasingan dan rasa tidak aman inilah mengapa membuat banyak orang memilih tunduk pada ideologi diktatorial seperti Fasisme.
Pokok utama pembahasan buku ini sebenarnya berpusat pada kebebasan seseorang yang telah dia raih setelah lepas dari ikatan manusia dan alam yang pada akhirnya membawa dia kepada dua pilihan, menyatukan diri pada dunia dengan spontanitas cinta dan produktivitas kerja atau pilihan yang terakhir yaitu lari dari kebebasan sembari melekatkan diri pada otoritas tertentu dan menghancurkan integritas individunya.
"Kebebasan membawa seseorang kepada individualisme dan keterasingan, karenanya banyak orang lari dari kebebasan."