Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Psikologi Behaviorisme, Terkait Masyarakat Sibernetik dan Kapitalisme

23 Juni 2022   20:52 Diperbarui: 6 Juli 2022   11:45 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com

Homo Machina atau manusia mesin merupakan ungkapan yang banyak dikaitkan pada pandangan behaviorisme.

Masyarakat sibernetik yang mungkin sedang kita alami menuntut kita berperilaku dengan sesuai pasar dan juga pengumpulan keuntungan. 

Sehingga, dalam kaitannya dengan meluasnya sistem permesinan yang menguntungkan ini juga meningkatkan perkembangan kapitalisme walaupun juga dibarengi dengan melesatnya teknologi karena dibangun dari prinsip saintifik.

Peran sains memang tidak lepas dari adanya kebutuhan kapitalisme yang berprinsip pada pengambilan keuntungan. 

Bayangkan bagaimana keuntungannya jika semua orang dapat dimodifikasikan sehingga perilakunya cocok dengan pasar atau dapat mentaati berbagai aturan produksi, sangat fantastis keuntungannya jika ada yang berniat demikian.

Pengondisian perilaku kita dengan pengambilan keuntungan sebesar-besarnya dapat kita lihat dari ketergantungan kita terhadap gadget, kendaraan, dan lainnya yang bahkan orang yang tidak perlupun jadi terpaksa membelinya.

Masyarakat kita juga sangat gandrung dengan kepraktisan teknologi hingga terkadang lupa esensi dari hidup ini dan terpaku pada pengkondisian terhadap perilaku yang konsumtif.

Masyarakat kita terkagum-kagum akan kecanggihan robot yang menyerupai perilaku manusia sampai mereka lupa bahwa sebenarnya mereka sendiri yang mendekati perilaku robot dan bukannya robot yang mendekati perilaku manusia.

Simpulan

Jika melihat dari keobjektifan konsep behaviorisme memang dapat kita temukan sebuah konsep yang tidak diragukan lagi kebenarannya namun ada yang terlupakan jika kita melihat bahwa segala sesuatu dapat dilihat dari stimulus lingkungan. 

Kekurangan itu ada pada filosofi dari perkembangan manusia itu sendiri yang harusnya ada "hasrat" dari dalam guna menyeimbangkan keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun