Setan sendiri menurut Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman Ali Syakh dalam kitab Tafsir Ibnu katsir adalah sifat ntuk menyebut setiap makhluk yang jahat, pembangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan  aturan, atau semacamnya. Setan sendiri dapat berasal dari jin maupun manusia.
Dan tidak perlu mencari jauh-jauh keberadaan setan karena mungkin kita sendiri malah termasuk dalam klasifikasi setan jika sering membelot, jahat, dan pembangkang baik pada aturan agama atau hukum yang berlaku.Â
Tidak perlu membenci para elit global yang masih dalam simpang-siur kebenaraannya pada penyembahan iblis.
Tidak perlu kehilangan kepercayaan kepada pemerintah atau pada produk makanan tertentu jika sudah dipastikan halal, walau gambar logonya sudah direvisi.Â
Sebenarnya dengan berbenah diri dan berintropeksi diri lalu berbuat kebaikan kepada sesama sudah menjadi suatu bentuk perlawanan kepada setan.
Setan Adalah Musuh yang Nyata
dalam kehidupan kita sering kali setan dinarasikan dalam bentuk mahkluk jahat menyeramkan, bertanduk, dan sering mencelakakan orang.Â
Ya dan itu juga pasti sering diromantisasi oleh film horor yang ada. Siapa yang tidak tahu pocong, kuntilanak, vampir, dan sebagainya yang kerap direpresentasikan sebagai setan dalam kehidupan kita.
Dan saat ini juga ada teori konspirasi yang menggambarkan bahwa elit global adalah seorang pemuja setan yang kadang menggiring opini kita untuk memusuhi mereka.Â
Penggambaran yang lebih mendekati realita namun tetap saja masih dipertanyakan kebenarannya. Namun dalam ajaran Islam sendiri setan dimaknai sebagai musuh yang nyata.
 Banyak dalil berkata bahwa setan merupakan musuh yang nyata, seperti salah satunya yaitu firman Allah SWT yang berbunyi:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!