Demi meraup rating yang amat sangat tinggi dan juga biaya produksi rendah membuat para pemegang industri menekan sineas televisi untuk membuat karya dikejar waktu sehari.
Dampaknya tidak hanya pada kualitas karya saja yang menurun, namun juga pada setiap para pekerja kreatif yang terlibat. Dengan waktu sehari untuk membuat satu skrip skenario membuat banyak orang pastinya akan merasa lelah.
 Peristiwa Burn Out atau kelelahan hebat pasti kerap terjadi bagi para sineas ini.
Meningkatkan Kualitas dan Lebih Kreatif
Setelah kejar tayang sudah dihapuskan, saatnya untuk meningkatkan kualitas karya dengan berpikir secara mendalam terhadap alur cerita yang akan dibangun, begitu juga dengan pendalaman karakter serta genre yang akan diambil.Â
Sebetulnya sangat boleh untuk mengambil referensi karya dari beberapa karya yang sukses sebelumnya, namun jangan memplagiat secara menyeluruh karya tersebut.
Dalam mengambil referensi seharusnya prinsip A.T.M (Amati, Tiru, Modifikasi) harus dilakukan agar terhindar dari namanya plagriasi.Â
Dan juga membebaskan diri dari belenggu genre konflik keluarga, percintaan dan lainnya yang sudah tertanam sejak lama di dunia sinetron harusnya dilakukan, eksplorasi berbagai genre yang ada dan juga dengan pengetahuan yang mendalam.
Independensi pada Production House
Berikutnya yang juga penting adalah independensi pada para production house (PH) yang terlibat dalam produksi sinetron tersebut. Sebaiknya PH ini memiliki integritas pada karyanya dan tidak menuruti kemauan televisi yang berpacu pada rating.Â
Keterikatan secara penuh terhadap maunya televisi membuat banyak sineas dunia sinetron terkadang terbelenggu.