Apa serakus itu para penggemar sinetron yang memaksakan agar sinetron favoritnya tayang setiap hari?.Â
Saya yakin banyak yang sepemikiran dengan saya, penonton saat ini pasti punya kesabaran untuk menunggu barang seminggu satu episode. Pemikiran industri pertelevisan agaknya sudah usang karena kita dahulu tidak memiliki sumber hiburan lain selain televisi.
Hal ini mungkin juga dikarenakan kerakusan industri televisi yang mengejar rating tanpa memperdulikan kualitas.Â
Pikir mereka mungkin jika kita memberikan asupan hiburan secepat mungkin dan sebanyak mungkin pada penonton maka rating akan naik. Kegagapan akan cuan jadi membuat kualitas terkorbankan.
Mungkin ada yang berpendapat bahwa sudah dimaklumi saja kualitas televisi toh hanya para emak-emak saja yang suka.Â
Pikiran yang sangat amat sempit ini dapat menjadikan televisi tidak dapat mengejar zaman dan pasti akan hilang ditelan industri hiburan lainnya. Penonton pastilah akan bertambah usia dan tak selamannya tetap jumlahnya.
Apalagi nanti saat tahun 2030-2040 terjadi bonus demografi yang menyebabkan lebih banyak usia produktif daripada yang tidak produktif.
 Para orang berusia produktif ini pasti berasal dari generasi milenial ke bawah dan akan menjadi calon penonton televisi nantinya. Jika tidak ada perubahan sama sekali pada dunia pertelevisian maka kita akan dapati banyak karya bangsa lain mendominasi televisi kita.
Sebetulnya ada beberapa hal yang ingin saya sarankan untuk diubah dalam dunia pertelevisan. Yaitu sebagai berikut:
Menghapus Sistem Kejar Tayang
Permasalahan yang sangat krusial dan mungkin bisa jadi menjadi sumber masalah menurunnya kualitas sinetron di Indonesia.Â