Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kebiasaan Hidup Sehat Setelah Pandemi Menurut Paradigma Psikologi Behaviorisme, Akankah Permanen atau Pudar?

6 Februari 2022   18:59 Diperbarui: 6 Februari 2022   19:04 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menafsirkan perilaku tersebut, behaviorisme memiliki beberapa istilah yang berkaitan dengan terbentuknya perilaku. Yang pertama yaitu stimulus, adalah suatu rangsangan dari lingkungan untuk memotivasi sebuah perilaku. 

Yang kedua yaitu reinforcement, adalah sebuah bentuk modifikasi rangsangan agar perilaku dapat bertahan lebih lama.

Sedangkan dalam jenisnya, perilaku terbagi menjadi dua yaitu perilaku respon (respondent behavior) dan perilaku operant (operant behavior). Perilaku respon sendiri merupakan perilaku yang terjadi karena pengaruh dari luar sedangkan perilaku operan merupakan perilaku yang ingin mendapat respon dari luar.

Kebiasaan Hidup Sehat saat Pandemi Dilihat dari Paradigma Behaviorisme

Perilaku masyarakat merupakan perilaku banyak individu yang dapat teramati dengan menggunakan aliran psikologis behaviorisme ini. Garis besar perilaku yang kita inginkan adalah perilaku hidup sehat dan higienis seperti memakai masker atau mencuci tangan. Sedangkan stimulusnya adalah wabah covid-19 ini yang memaksa kita hidup bersih.

Dan jika kita amati, reinforcement dari perilaku ini merupakan sanksi yang diberikan pemerintah kepada pelanggar protokol kesehatan yang ada. Pembayaran denda hingga kurungan merupakan sebuah reinforcement berbentuk punishment agar perilaku hidup sehat ini dapat menjadi perilaku yang berkelanjutan.

Variabel penentu yang dapat diperhatikan agar perilaku hidup sehat ini terus berlanjut setelah pandemi bahkan melekat dalam kehidupan masyarakat ada pada seberapa kuatnya reinforcement ini membimbing perilaku.

Tegasnya sangsi dan tidak pandang bulu terhadap siapapun pelanggar prokes membuat terwujudnya perilaku hidup sehat ini menjadi semakin nyata.

Konsep dari aliran behaviorisme walaupun bertumpu pada data eksperimental terhadap perilaku yang jelas teramati tidak membuat behaviorisme menjadi 100% dapat terbukti benar.

Aliran dari psikologi kognitif dan humanistik bertentangan dengan paham dari konsep ini. Seperti Albert Bandura dari aliran kognitif yang beranggapan bahwa manusia dapat memilih setiap perilakunya dan tidak bergantuk dari stimulus dari luar.

Aliran humanistik yang juga beranggapan sama, mereka tidak setuju akan model perilaku yang digagas oleh behaviorisme yang seperti menganggap manusia selayaknya mesin (Homo machina) karena konsepnya yang memprediksikan perilaku merupakan hasil dari suatu stimulus dari lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun