Dalam hal ini, kondisi sederajat dan keberhasilan atau kegagalan menjadi variabel-variabel penting dalam meningkatkan atau bahkan menurunkan motivasi kita.
Dalam kasus motivasi yang diberikan oleh Putri Tanjung ini dapat dilihat suatu ketidaksamaan kondisi yang membuat Pengalaman Vicarious yang ingin dibentuk gagal diterima oleh banyak orang dengan kondisi ekonomi rendah. Karena kita mengetahui bahwa mayoritas orang di Indonesia berada di kelas menengah ke bawah.
Ketidaksamaan antara Putri Tanjung yang terlahir di keluarga kaya dan orang yang mendengar motivasinya yang terlahir di keluarga biasa membuatnya menjadi alasan dibencinya motivasi tersebut.Â
Publik dengan kelas menengah ke bawah akan termotivasi jika kedudukan motivator tersebut sama dengannya atau bahkan lebih rendah lalu dia sukses dan memberikan motivasinya kepada orang lain.
Pengalaman Vicarious tidak hanya menjelaskan kasus ini saja namun juga dari pengalaman yang kita amati dan akhirnya kita lakukan saat ini. Kesamaan perilaku karena mengikuti teman sebaya dan juga lingkungan keluarga yang buruk hingga mempengaruhi tindakan seseorang dapat dijelaskan melalui Pengalaman Vicarious ini.
Kesimpulan
Melalui motivasi yang diberikan oleh Putri Tanjung kita bisa mengetahui bahwa tidak setiap kata motivasi yang terlontar dapat diterima setiap orang dan bahkan memotivasinya.Â
Manusia memilki pikiran yang dapat menalaah berbagai informasi dan menyimpulkannya menjadi suatu kesimpulan konkret mau menerima atau menolaknya.
Putri Tanjung tidaklah salah dalam memberikan motivasi bisnisnya, hanya saja sasaran dan tempat yang ditujunya kurang tepat, kurang memenuhi syarat terjadinya Pengalanan Vicarious tadi.Â
Seharusnya dia membuka seminar motivasi terbatas pada anak muda kelas atas seperti anak-anak dari teman bapaknya. Atau mungkin juga kepada negara dengan mayoritas penduduk di kelas menengah ke atas seperti di UEA, USA, Qatar dan negara lainnya yang gaji pembantunya perhari setara dengan cicilan motor kalian.
*****