Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini yang Perlu Anda Lakukan agar Tidak Menjadi Pengangguran di Masa Depan!

20 Agustus 2021   15:55 Diperbarui: 24 Agustus 2021   05:00 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengasah keterampilan dari rumah. (sumber: DOK. PEXELS via kompas.com)

Kita dapat menyerahkan hal tersebut kepada wirausahawan yang punya semangat tinggi, berpendidikan tinggi, dan juga yang pasti latar belakang keluarga kaya. 

Dan juga hal-hal tersebut masih bisa kita serahkan kepada pemerintah yang sudah secara masif membuat kebijakan tentang ketenagakerjaan seperti kartu Pra kerja dan sebagainya. 

Hal yang akan kita bahas adalah hal yang amat dekat dengan kita yaitu keterampilan diri dan juga etos kerja yang mungkin adalah inti dari beberapa masalah pengangguran ini.

Berikut ini dua hal yang dapat membuat kamu tidak menjadi pengangguran nantinya.

1. Mengembangkan keterampilan kerja

Keterampilan kerja adalah suatu hal yang sangat penting dalam dunia kerja dan merupakan suatu nilai jual yang berharga bagi suatu individu. 

Suatu perusahaan akan lebih produktif jika tenaga kerjanya sudah terampil dibandingkan memperkerjakan orang yang tidak punya keterampilan sehingga harus di berlakukan pelatihan dahulu.

Bahkan juga mungkin proses trial and error terlebih dahulu demi terbentuknya suatu pengalaman dan juga keterampilan. Hal tersebut pasti menambah biaya dan waktu yang dikeluarkan.

Sebenarnya tidak ada seorang pun di usia produktif yang tidak memiliki satu pun keterampilan walaupun dia adalah seorang beban keluarga. 

Sebetulnya terjadi mungkin adalah dia tidak mengerti keterampilan nya itu bisa menjual dan mungkin dia tidak dapat mencari pembeli yang pas bagi keterampilan nya tersebut. 

Maka untuk kasus yang pertama mungkin kita bisa melihat keterampilan kita dari hobi kita atau ketertarikan kita terhadap suatu pekerjaan dan jika mungkin sangat susah menemukan nya bisa juga dengan meminta bantuan konselor kerja dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun