Mohon tunggu...
Rahmat Hariadi
Rahmat Hariadi Mohon Tunggu... Freelancer - bangsaku adalah alasanku untuk masih hidup

never give up to be excellent

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masih Adakah Kehidupan di Bumi 150 Tahun ke Depan?

26 Januari 2020   16:26 Diperbarui: 26 Januari 2020   16:41 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keadaan dunia yang semakin kompleks dan interaksi yang begitu cepat membuat masyarakat bimbang ketika menerima sebuah Informasi. Beberapa negara maju yang memiliki materi yang cukup sangat berperan dalam memainkan percaturan dunia ini, sehingga mempunyai pengaruh yang sangat besar. Peran Negara maju ini tidak terlepas dari kontribusi mereka sejak dulu, dan mereka tetap mengendalikan percaturan dunia hingga di zaman modern ini.

Awal abad 20 Negara maju mengandalkan kekuatan militer (perang dunia I dan II), di abad 21 ini mereka tampil sebagai kekuatan bisnis yang lebih kuat. Sehingga mereka tetap menjadi raksasa dan polisi dunia yang mengharuskan negara berkembang turut dan menyesuaikan situasi mereka. percaturan mereka ini disebut sebagai konspirasi dunia yang bisa mengancam keamanan kapan saja dan di mana saja. Sungguh dunia akan benar-benar aman apabila kekuatan itu hancur dengan sendirinya, jika tidak, maka kehidupan di muka bumi akan berakhir.

Dunia dipaksa bertanggung jawab atas kelalaian yang dilakukan oleh manusia, padahal yang seharusnya bertanggung jawab adalah manusia itu sendiri. Bumi dituntut menyesuaikan keadaan manusia, manusia mengklaim bumi sudah tidak bersahabat, bahkan menuduh bumi murka dengan dalih agama, sebenarnya jika dilihat dari sisi kemanusiaaan (bukan persoalan agama) maka bumi itu dengan sendirinya akan rusak karena adanya hukum sebab akibat  di alam semesta ini.

Alam semesta memang sangat luas, lebih besar dari  yang pernah manusia bayangkan, manusia tidak akan pernah menjangkaunya karena akal manusia  terbatas. Pada akhirnya manusia akan cuci tangan akan tangan-tangan jahilnya dengan misi menjelajahi luar angkasa demi mencari bumi baru, segitu buruknya manusia sehingga tidak memikirkan perbuatan yang dilakukan saat ini yang dapat merusak alam. Tindakan ini termasuk tindakan yang sewenang-wenang  yang bisa berakibat Fatal atas kelangsungan hidup manusia.

Kembali ke persoalan utama, Sebuah negara akan mengesploitasi negara lain yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, dengan kekayaan ini mereka bisa melakukan ekspansi dengan membentuk pasukan colonial dan kalangan Imperialis terutama dari kelompok masyarakat Borjuis.

Hal ini pernah dialami oleh bangsa Indonesia sebelum merdeka, yang kedua, tindakan negara ini bisa dilakukan terhadap negara yang memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata, tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Indonesia memiliki tingkat baca yang sangat rendah sehingga mudah dijajah secara moral.

Penjajahan dalam bentuk ini membuat negara berkembang sulit untuk bersanding dengan negara maju apabila tidak segera berbenah. Jika cara tersebut dianggap kusam, maka ada tiga tindakan yang licik yang mereka lakukan agar keuangan negara adidaya tetap melimpah yaitu bisnis senjata, perdagangan manusia, dasn bisnis narkoba.

Pertama adalah bisnis senjata, dengan bisnis ini, kas Negara mereka akan bertambah sehingga alustista yang mereka miliki tidak menganggur dan tidak hanya dipakai untuk latihan dan ditempatkan dalam gudang senjata. Sebut saja negara adidaya Amerika dan sekutunya, mereka bisa merekayasa perang dengan mengadu negara-negara timur tengah.

Amerika membuat sebuah propaganda dengan berbagai cara, memanfaatkan agama, isu suku dan pasar. Isu Islam sangat berhasil digunakan di Timur Tengah sehingga negara-negara timur tengah perang, negara negara ini akan meminta bantuan kepada Amerika dan membeli senjata, Amerika yang membuat kehebohan dan otomatis kas negara mereka pulih sekaligus dianggap sebagai pahlawan karena dianggap telah berjasa dalam menegakkan keadilan. Kini apakah anggapan itu tidak berlaku lagi, kekuatan itu mulai tampak dengan sendirinya, kekuatan akan itu akan hancur dengan sendirinya.

Yang  ke dua adalah perdagangan manusia, bisnis ini sangat memberikan efek pada kehidupan manusia, jika berada  dalam jalur yang benar terutama untuk kepentingan kedokteran maka positiflah ia, namun apa jadinya jika disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu, maka  bisnis ini dapat merugikan orang lain. Sebuah keluarga  yang berbahagia bisa kehilangan salah satu anggotanya akibat dampak negatif dari bisnis perdagangan manusia ini,  di antaranya adalah penculikan anak, pengambilan  organ tubuh manusia secara illegal.

Yang ketiga adalah bisnis narkoba. Perputaran uang dalam bisnis ini sangatlah besar.  Dampak dari bisnis ini juga memberikan efek positif bagi kedokteran, namun apabila disalahgunakan maka generasi bangsa dan masa depan bangsa ini menjadi taruhannya.  Dekadensi moral, berbagai tindak criminal bisa terjadi karena factor penyalahgunaan narkoba.

Selain menyalahi norma agama dan hukum, narkoba bisa menyalahi norma etika apabila tidak sesuai dengan kondisi social di masyarakat, maksudnya adalah penggunaan narkoba jenis ganja bisa menjadi obat penambah energy dengan cara  mengunyah layaknya menikmati permen.

Jika hal ini terus terjadi, sungguh sulit membayangkan keadaan manusia dan bumi  untuk seratus tahun ke depan.  Manusia  dan bumi saat itu benar-benar dalam keadaan  darurat, sulit untuk bisa diselamatkan.

Bumi hanya akan menjadi tempat pelampiasan tindakan sewenang-wenang, bumi hanya akan di isi oleh orang-orang  miskin, sebab manusia pintar namun tidak bertanggung jawab akan memiliki bumi baru dan linkungan baru yaitu luar angkasa, sungguh miris membayangkan, negara luar angkasa telah dibuat,  dan hanya akan di isi oleh orang-orang tertentu. Seribu tahun lalu keadaan bumi baik-baik saja, namun kini dengan pesatnya teknologi, maka bencana alam itu hampir mustahil untuk  dihalau.

Apakah yang harus dilakukan?  Mau tidak mau, otoritas dunia yang mengklaim sebagai polisi dunia terlebih dahulu harus dibinasakan jika prinsip mereka masih sama, yaitu menjajah bangsa lain. Pemegang otoritas itu harus berganti, dengan demikian system akan berubah dan perubahan yang terjadi di masyarakat juga akan berubah. Revolusi yang akan terjadi di masyarakat mungkin saja akan berdampak besar, namun itu diperlukan untuk sebuah  perubahan.

Opsi kedua,  kedigdayaan Amerika dan sekutu harus dibinasakan harus dari dalam, sama halnya saat mereka menghancurkan kerajaan-kerajaan  di belahan dunia sejak dulu. Sejak dulu mereka disebut sebagai pencuri, pencuri literatur dunia Timur,  dengan literatur tersebut mereka pelajari dan kembangkan, lalu mereka eksperimen sehingga mereka memunculkan sebuah peradaban yang maju yaitu kemajuan teknologi.

Untuk menghancurkan kekuatan itu, harus menggunakan pola yang berbeda namun harus lebih tinggi kemampuannya dari teknologi yang berkembang  yang mereka miliki saat ini.  

Kekuatan  lain yang bisa dilakukan adalah dengan membuat sebuah konspirasi besar yang dapat menghilangkan potensi yang mereka miliki, kekuatan itu adalah  ilmu pengetahuan,  meskipun saat ini budaya mereka tersebar di seluruh dunia dan mereka menjadi kiblat  peradaban modern, yakin dan percaya kekuatan baru akan muncul.

Peradaban yang mereka miliki saat ini bersifat materi, mereka tidak memiliki ruh, sehingga akan hancur jika materi itu mencapai puncaknya. Ini bukanlah ramalan masa depan, hal  ini adalah analisis yang bersifat futuristic, apabila tidak ditindak lanjuti,  maka sebagian manusia tidak akan meyakini kehidupan umat manusia tidak akan mampu bertahan hidup selama seratus lima puluh tahun ke depan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun