Mohon tunggu...
Rahmat Pangeran
Rahmat Pangeran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akademi Televisi Indonesia

Mahasiswa Akademi Televisi Indonesia yang hobi membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ragu Untuk Bermigrasi Ke TV Digital? Simak Penjelasan Tentang TV Digital

15 Juni 2022   22:00 Diperbarui: 15 Juni 2022   22:25 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertumbuhan dan perkembangan teknologi di Indonesia sudah sangat cepat dan pesat, tidak terkecuali juga di bidang pertelevisian. Indonesia akan melakukan perencanaan program migrasi televisi dari analog ke digital secara menyeluruh dari Provinsi Aceh sampai ke Provinsi Papua. Hal ini guna meningkatkan secara menyeluruh agar tayangan televisi menjadi baik dan nyaman ditonton oleh seluruh penduduk Indonesia.

Pertanyaannya apakah masyakarat sudah paham tentang TV Digital ini ? Mari kita bahas tentang TV Digital ini.

            Televisi Digital adalah Siaran televisi digital adalah siaran televisi yang menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih. Perbedaan dengan televisi analog yaitu terletak pada cara bagaimana kedua jenis ini menerima dan memproses sinyal tersebut hinggamenjadi sebuah tayangan di televisi. Sinyal pada TV analog ditransmisikan melalui sinyal radio, yang terbagi dalam format video dan audio. Sinyal video ditransmisikan dalam gelombang AM, sementara audio ditransmisikan dalam gelombang FM. Sementara TV digital menerima transmisi sinyal dalam bentuk format "bit" atau data informasi, serupa dengan cakram CD, DVD, dan Blu-ray. Semua data di sinyal TV digital dibawa sekaligus, seperti warna, gambar, dan suara (termasuk surround). Layaknya teknologi digital, sinyal TV digital diproses menggunakan kode binari 1 dan 0. Kode binari inilah yang kemudian diterjemahkan sebagai gambar dan suara. Selain itu perbedaan mencolok terlihat pada kualitas visual. Jadi, kualitas visual TV analog dipengaruhi jarak pemancar. Sedangkan kualitas visual TV digital tidak terpengaruh jarak pemancar.

            Mengutip dari Wikipedia bahasa Indonesia, sejarah televisi digital di dunia dipelopori oleh Toshiba selaku brand dari negara Jepang Pada pertengahan tahun 1980-an, Toshiba merilis perangkat televisi dengan kemampuan digital, menggunakan sirkuit terpadu seperti mikroprosesor untuk mengubah sinyal siaran televisi analog menjadi sinyal digital, dengan fitur seperti pembekuan gambar dan dua saluran dalam satu layar. Kemudian, di tahun 1986, Sony dan NEC Home Electronics mengumumkan perangkat TV serupa buatan mereka sendiri dengan kemampuan video digital


Di Indonesia, Kominfo merencanakan migrasi ke televgisi digital dengan 3 tahap, yaitu:

Tahap Petama pada 30 april 2022 di 56 wilayah.

  • 4 Wilayah Aceh
  • 2 Wilayah Sumatera Utara
  • 1 Wilayah Sumatera Barat
  • 2 Wilayah Riau
  • 1 Wilayah Jambi
  • 1 Wilayah Sumatera Selatan
  • 1 Wilayah Bengkulu
  • 1 Wilayah Lampung
  • 1 Wilayah Kepulauang Bangka Belitung
  • 1 Wilayah Kepulauan Riau
  • 2 Wilayah Banten
  • 5 Wilayah Jawa Barat
  • 4 Wilayah Jawa Tengah
  • 4 Wilayah Jawa Timur
  • 1 Wilayah Bali
  • 1 Wilayah Nusa Tenggara Barat
  • 3 Wilayah Nusa Tenggara Timur
  • 1 Wilayah Kalimantan Barat
  • 3 Wilayah Kalimantan Selatan
  • 1 Wilayah Kalimatan tengah
  • 2 Wilayah Kalimantan Timur
  • 2 Wilayah Kalimantan Utara
  • 1 Wilayah Sulawesi Utara
  • 1 Wilayah Sulawesi Tengah
  • 1 Wilayah Sulawesi Selatan
  • 1 Wilayah Sulawesi Tenggara
  • 1 Wilayah Sulawesi Barat
  • 1 Wilayah Gorontalo
  • 1 Wilayah Maluku
  • 1 Wilayah Maluku Utara
  • 1 Wilayah Papua
  • 2 Wilayah Papua Barat

Tahap Kedua pada tanggal 25 Agustus 2022 di 31 wilayah siaran

  • 1 Wilayah Sumatera Utara
  • 2 Wilayah Sumatera Barat
  • 1 Wilayah Riau
  • 3 Wilayah Jambi
  • 5 Wilayah Sumatera Selatan
  • 1 Wilayah Lampung
  • 1 Wilayah Kepulauan Banka Belitung
  • 1 Wilayah DKI Jakarta
  • 1 Wilayah Jawa barat
  • 1 Wilayah Jawa Tengah
  • 1 Wilayah Yogyakarta
  • 1 Wilayah Jawa Timur
  • 1 Wilayah Nusa Tenggara Barat
  • 1 Wilayah Kalimantan Barat
  • 1 Wilayah Kalimantan Selatan
  • 1 Wilayah Kalimantan Tengah
  • 1 Wilayah Sulawesi Utara
  • 2 Wilayah Sulawesi Tengah
  • 3 Wilayah Sulawesi Selatan
  • 1 Wilayah Sulawesi Tenggara
  • 1 Wilayah Maluku Utara

Tahap ketiga pada tanggal 2 November 2022 di 25 Wilayah siaran

  • 2 Wilayah Riau
  • 1 Wilayah Jambi
  • 1 Wilayah Kepulauan Bangka Belitung
  • 1 Wilayah Banten
  • 2 Wilayah Jawa Barat
  • 2 Wilayah Jawa Tengah
  • 4 Wilayah Jawa Timur
  • 1 Wilayah Nusa Tenggara Barat
  • 1 Wilayah Kalimantan Barat
  • 1 Wilayah Sulawesi Utara
  • 1 Wilayah Sulawesi Tengah
  • 1 Wilayah Sulawesi Selatan
  • 2 Wilayah Maluku
  • 5 Wilayah Papua

Ketiga tahapan ini diatur dalam peraturan menteri No.11 Tahun 2021 tentang perubahan dan Peraturan menteri komunikasi dan informatika No.06/ 2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran.

Dilansir dari Okezone, Niken Widiastuti mengatakan " Pada saat periode tersebut, masyarakat tidak bisa lagi menonton menggunakan televisi analog, mereka selanjutnya akan menggunakan siaran televisi dengan perangkat TV Digital "

Migrasi Ke TV Digital juga memiliki banyak keuntungan baik untuk masyarakat, bisnis dan lain lain.

Berikut ini adalah keuntungan menggunakan TV Digital dibandingkan dengan TV Analog.

  • Menyediakan informasi kebencanaan, yakni Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini.

" Saat ada bencana, maka pengguna TV Digital melalui alat Set Top Box (STB) bisa mengetahui tentang bencana alam yang terjadi lewat layar " Philip Gobang , Staff Khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik.

Hal ini memudahkan masyarakat lanataran apabila terjadi bencana alam di suatu tempat, masyarakat harus mencari tau sendiri tentang situasi bencana tersebut, namun di TV Digital masyarakat bisa langsung mengetahui bencana alam.

  • Tidak perlu membayar.

Philip Gobang menjelaskan bahwa TV Digital tidak memerlukan internet, dikarenakan siaran digital bukanlah TV berbayar dan tidak perlu untuk membayar bulanan. Hanya cukup dengan alat STB ( Set To box ).

  • Pemerintah memberikan alat STB gratis untuk masyarakat.

Pemerintah berinisiatif memberikan bantuan alat STB ke masyarakat yang kurang mampu dan membuat kelompok masyarakat yang dari segi finansial belum dapat membeli alat tersebut. Sehingga semua masyarakat bisa menikmati TV Digital.

  • Kualitas penayangan yang lebih baik

Melalui siaran digital, masyarakat akan mendapat manfaat berupa kualitas gambar dengan resolusi tinggi dan suara yang lebih jernih. Selain itu, akan lebih banyak pilihan saluran televisi yang bisa dinikmati. Semua manfaat tersebut akan dinikmati masyarakat secara gratis karena proses digitalisasi penyiaran ini dilakukan pada penyiaran tetap tidak berbayar (free to air/FTA).

  • Bisa mengetahui jadwal jadwal acara yang akan ditayangkan.

masyarakat akan mendapatkan beragam fitur tambahan saat menggunakan TV digital. Misalnya, ada fitur electronic program guide atau EPG untuk mengetahui acara-acara yang telah dan akan ditayangkan kemudian.

Dibalik kelebihan TV Digital pasti ada kekurangannya, oleh karena itu kita simak apa kekurangan dari TV Digital.

Kelemahan dari TV Digital ini mirip dengan sinyal HP. Jika sinyal baik atau bagus maka hasilnya TV akan bening, gambar tajam, suara pun jelas. Tetapi apabila sinyal kurang stabil maka akibatnya TV tidak muncul gambar sama sekali dan ada notifikasi kalau sinyal tidak ada.

Sinyal lemah saat ini masih menjadi permasalahan di daerah yang jauh dari transmiter atau pemancar sinyal. Namun semoga ke depan akan ada banyak pemancar sehingga semua daerah dapat menikmati TV Digital.

Kesimpulan

Bagi masyarakat yang ingin beralih ke siaran TV Digital, perlu memeriksa televisi di rumah masing-masing. Untuk menangkap siaran TV Digital, memang tergantung jenis televisi yang dimiliki. Apabila Televisi sudah bisa menangkap siaran digital maka tidak perlu lagi menggunakan alat STB ( Set Top Box ) yang dikhususkan untuk televisi analog.

Untuk mencoba TV Digital tidak perlu sampai tahap ke tiga pada tanggal 2 November 2022. Bisa dicoba sekarang untuk menikmati tayangan yang berkualitas, jernih, dan canggih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun