Seberapa mager Kamu? Pernahkah Kamu menganggap bahwa Kamu adalah makhluk paling mageran di dunia ini? Jika iya, Kamu salah, karena nyatanya ada makhluk yang lebih mageran dari Kamu dan makhluk Itu bukan temanmu.Â
Makhluk itu bernama Kungkang atau yang lebih Kita kenal dengan sebutan Sloth. Sloth sangat lambat dan sangat mageran. Saking magerannya, Sloth ini hanya turun dari pohon seminggu sekali, hanya untuk buang air.Â
Tapi pernahkah Kamu berpikir kenapa Sloth begitu lambat dan mageran? Apa yang membuatnya sangat lambat? Kenapa dia tidak bisa bergerak secepat, misalnya, orang utan?
Kungkang Prasejarah
Pada tahun 1796, Thomas Jefferson menerima kotak berisi kerangka hewan yang tidak ia kenali. Cakar yang panjang dan tajam mengingatkan ia pada sosok singa, tapi tulang lengannya seperti hewan dengan ukuran yang lebih besar lagi, dengan panjang sekitar tiga meter.Â
Ia berpikir bahwa itu mungkin saja singa Amerika Utara yang belum diketahui, Jefferson memperingatkan penjelajah Lewis dan Clark untuk tetap berhati-hati terhadap predator misterius ini. Tetapi, kotak berisi tulang milik Jefferson bukan berasal dari seekor singa. Tulang itu berasal dari kungkang raksasa yang sudah punah.Â
Kungkang tanah masa prasejarah pertama kali muncul sekitar 35 juta tahun lalu. Puluhan spesies tinggal di sepanjang Amerika Utara, Tengah, dan Selatan, bersama makhluk purba lainnya seperti mastodons dan armadillo raksasa.
Beberapa kungkang tanah, seperti megalonychid, berukuran sebesar kucing, tetapi banyak juga yang besar. Kungkang yang Jefferson temukan, Megalonyx, beratnya sekitar satu ton, dan masih terbilang kecil daripada megatherium, yang dapat mencapai enam metrik ton, sama beratnya dengan seekor gajah.Â
Mereka melintasi hutan dan sabana menggunakan lengan mereka yang kuat dan cakar yang tajam untuk mencabut tanaman,memanjat pohon, dan memakan rumput serta dedaunan.Â
Kungkang tanah berkembang biak selama jutaan tahun, tetapi sekitar 10.000 tahun yang lalu, mereka mulai punah bersamaan dengan mamalia raksasa lain di belahan bumi barat.Â
Para peneliti berpikir bahwa kungkang tanah kemungkinan digeser oleh zaman es, atau kompetisi dengan spesies lain, seperti manusia. Beberapa kungkang yang lebih kecil mampu bertahan dan pindah ke puncak pohon.