Perkenalkan nama ku Indah Mawaddah Rahmasita. Aku adalah salah satu anggota kelompok Niscala atau popular di sebut dengan kelompok KKM Blarang. Aku adalah anggota yang terbilang masuk ke pokja urutan terakhir. Sebelumnya aku sudah memiliki kelompok pokja sendiri dengan tempat tujuan di pesantren rakyat sumberpucung malang. Tetapi ada hal yang tidak mengenakkan sehingga kelompok pokja ku harus bubar. Pembubaran kelompok pokja ku terjadi pada empat hari sebelum pembukaan kkm. Sehingga, pada saat itu aku mengalami ke khawatiran dan membuat 3 planning tujuan pokja kkm. Adapun 3 planning yang dimaksud, yaitu :
- Kkm balik desa asal
- Kkm sendirian di pondoknya milik salah satu dosen
- Kkm bersama atas rekomendasi dosen
Diantara 3 planning tersebut, akhiranya aku mimilih pilihan yang ketiga. Bagiku kkm sendirian itu tidak enak serta mempengaruhi psikis serta mental sebab tidak ada teman diskusi.
Setelah aku gabung di kelompok atas rekomendasi dosen. Aku berusaha berbaur dan mengakrabkan diri. Hal ini dilakukan karena aku dengan kelompok ini belum kenal sama sekali dan asing. Kelompok ini di berin nama Niscala dengan total anggota 14 orang yang terdiri atas tiga fakultas syariah (9 orang), fakultas humaniora (1 orang ) dan  fakultas tarbiyah ( 4 orang). Aku dengan kelompol niscala di sambut sangat baik sampai-sampai aku terkesima. Kesan ku pertama dengan kelompok niscala adalah orang-orangnya welcome dan ramah.
Selama 2 minggu sebelum pemberangkatan, kelompok ku mengadaka 4 kali rapat dengan ketentuan satu kali rapat offline. Tetapi selama rapat-rapat dan penyusunan proses ke proker, aku dan teman-teman kelompok menghadapi uas semester 5. Sehingga banyak waktu yang difokuskan ke UAS dan rapat-rapat kelompok tidak terlalaikan dan persiapan tidak 100 %.
Setelah uas selesai, kelompok ku berangkat ke tempat kkm Desa Blarang. Tetapi disini aku ndak jadi ikut berangkat bareng-bareng , penyebabnya itu adalah 30 menit sebelum berangkat, Aku ambil uang ke BRI dekat warung makan ayam ngamuk untuk simpan-simpan selama kkm, Uang sudah diambil dan balik ke tempat basecamp, HP ku jatuh dan diambil orang yang membutuhkan. Sehingga aku nyusul ketempat kkm pada hari selasa dengan dalih memblokir beberapa data penting (mbanking, nomor hp, dan lain-lainnya) yang sudah terkonek dengan hp.
Hari selasa aku berangkat ke Blarang jam 10 siang. Adapun alasannya supaya masih bisa ketemu pengendara motor atau mobil di jalan. Sebab ada sebuah rumor jalan yang akan aku lewati itu sepi dan rawan begal. Akses yang aku lewati ke Blarang adalah akses Jabung. Selama perjalanan aku habiskan dengan doa serta sholawat.
Perbatasan Malang-Pasuruan telah aku lewati. Aku disambut dengan pemandangan yang indah tapia gak berbahaya. Sebab jalan turun dan tikungan yang aku lewati sangat ekstrem. Dengan pelan-pelan aku melewati jalan tersebut dengan memotivasi diri kalua jalan ini aman.
Setelah aku melewati turuan ektrem tersebut. Aku berhenti di sebuah warung pinggir jalan. Aku berhenti karena beli bensin dan tanya jalan ke Blarang. Kata beliau "Mbknya lurus, kalua ada pertigaan mbknya belok kanan". Setelah bensin sudah di masukkan, aku melanjutkan perjalanan. Dengan PDnya aku melajukan motor di atas rata-rata dan berharap nyampek sebelum jam 2 siang. Eh teenyata, aku nyasar sangat jauh yakni di arah penanjakan Bromo. Setelah aku tanya orang lagi, aku baca maps dengan jeli. Dan aku putar balik. Kemudian aku menemukan jalan yang sesunggungguhnya.
Akhirnya aku nyampek di Desa Blarang kemudian aku menuju dusun Pronojiwo. Hal pertama yang aku pikir saat itu, "Kok jalannya kaya gini, ini dusun kok pedalaman banget". Aku sudah memasuki dusun Pronojiwo dan aku berhenti di salah satu rumah dan bertanya " dimana tempat KKM ?" dan aku ditunjukkan tempat KKM yang menjadi tujuan ku.
Di basecamp tempat KKM aku di sambut dengan santun oleh teman-teman KKM ku. Aku disuruh istirahat. Tetepi sebelum istirahat aku sholat dulu. Hal pertama yang aku rasakan saat berwudhu yaitu airnya dingin banget kaya es. Setelah sholat aku tidur sampai sore.
Di malam harinya, kelompok ku mengadakan rapat buat pembukaan KKM di desa itu. Tetapi banyak hal yang aku dengar desa ini terlalu banyak kegiatan masyarakat sehingga sangat sulit mencari celah supaya bisa mengadakan acara pembukaan tersebut. Dan tercetuslan sebuah seputusan kalau hari Kamis tanggal 30 Januari 2021 untuk melakukan pembukaan di balai desa Blarang. Â Yang hadir tidak genap 30 orang sesuai undangan. Meskipun agak kecewa tetapi yang sudahlah.
Pagi sebelum pembukaan aku dengan teman-teman KKM jalan-jalan kebukit suwati. Selama perjalanan aku ketemu dengan banyak warga. Salah satu kegumunan ku adalah mayoritas wanita di dusun ini bisa ngarit. Dan gaya mereka sangat style- style. Hal ini sangat bertabrakan denga pikiranku terhadap wanita. Dalam pikir ku wanita dusun itu sangat anggun, pinter masak, dan menerapkan budaya 3M (macak, masak, dan manak). Ternyata tidak, dan mereka sangat tangguh.
Di bukit suwati, aku merasa sangat Bahagia. Aku melihat keindahan alam yang luarbiasa. Dan merasa istimewa bisa melihat keindahan suwati. Adapun asal-usul bukit suwati berawal dari salah satu warg yang bernama suwati dan sering ngarit disitu. Dan bebapa pemuda dusun bergotongroyong mempercantik bukit itu.
Setelah sampai di basecamp, keadaan saat itu masih hujan deras. Aku dan teman-teman diundang makan di rumah warga yang bernama Bu Rita. Ibu Rita ini adalah wanita muda beranak 2 yang habis melahirkan putra kedua. Dia berumur sekitar 26 tahun. Beliau orangnya baik dan sopan. Masakan bu rita sangat enak, sekalipun hanya masakan sederhana. Adapun menunya yakni nasi jagung, ikan asin, kulupan, dan sambal mantah.
Besoknya, aku dapat bagian piket untuk minggu pertama. Karena hari Jumat tanggal 31 Desember 2021 adalah malam tahun baru. Aku bingung mau masak apa. Akhirnya aku dan patner memutuskan melajukan motor ke pasar. Hal pertama yang aku fikir setelah sampai ke pasar yakni pasarnya bersih. Di dalam pasar aku melanjutkan langkah ku ke warung ayam potong. Aku dan patner masak ku, aku membeli dada ayam untuk menu masak soto. Dan tidak lupa pula membeli bumbu soto.
Setelah membeli bahan masak, ternyata dapat undangan makan ke Bu Win. Bu Win ini adalah ibu dari satu orang anak laki-laki yang sekarang sekolah kelas 3 SMP. Bu Win adalah sosok ibu-ibu yang ramah dan suka melawak. Sehingga membuat nyaman ketika Aku dan kawan-kawan KKM berada di rumah beliau dan saat bercengkrama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H