Mohon tunggu...
Rahma Salsabila
Rahma Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

tugas bahasa indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Overthinking

2 Maret 2021   20:30 Diperbarui: 2 Maret 2021   21:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Overthinking adalah memikirkan segala sesuatu secara berlebihan.Overthinking sering ditujukan bagi orang-orang yang terlalu banyak berpikir. Akan tetapi, jangan keliru menyamakannya dengan pemikir. Pasalnya, orang-orang dengan kebiasaan ini sering memikirkan hal-hal sepele secara berlebihan.   Banyak yang menganggap tindakan ini sebagai sebuah sikap berhati-hati sebelum memberi keputusan. Padahal, terlalu sering memikirkan sesuatu secara berlebihan dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.

Kondisi overthinking ini sendiri bahkan sudah menjadi sebuah epidemi. Sebuah hasil studi yang dilakukan oleh Universitas Michigan, ditemukan bahwa 73% dari golongan usia 25-35 tahun sering melakukan kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan, begitu juga dengan 62% dari golongan usia 45-55 tahun. Bahkan di usia 18 tahun juga sering melakukan overthingking. 

Menariknya, orang-orang yang overthinking merasa kebiasaan tersebut akan lebih membantu mereka dalam memahami situasi dari berbagai sudut pandang berbeda. Faktanya, berdasarkan penelitian tersebut, memikirkan sesuatu secara berlebihan adalah suatu kebiasaan yang tidak baik atau tidak sehat sehingga dapat memberikan dampak pada kesehatan mental anda di kemudian hari.

Orang-orang yang overthinking seringkali mendominasi pikiran mereka dengan  kalimat-kalimat seperti 'Bagaimana jika....' atau 'seharusnya saya....' seolah-olah terdapat orang lain yang menilai perilaku mereka. Hal ini juga dapat tercipta dalam kondisi dimana mereka terlalu takut memposting sesuatu di media sosial karena takut orang lain salah mengartikan maksud mereka atau menilai buruk diri mereka. Orang-orang yang overthinking juga sangat mungkin menjadi tidak bisa tidur nyenyak karena merenung dan terlalu mengkhawatirkan apa yang ada di dalam pikiran mereka.

Overthinking, tentu sangat tidak nyaman dan dapat menimbulkan stres serta kecemasan. Terlalu banyak berpikir bukanlah kebiasaan yang baik untuk dilakukan. Terlebih jika apa yang Anda pikirkan adalah mengenai hal-hal yang cenderung negatif. Sebab hal ini dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan anda, seperti menimbulkan masalah dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan.

Overthinking dapat berdampak bagi kesehatan,diantaranya adalah :

1. Menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental

Orang yang overthinking akan lebih rentan terhadap kondisi kecemasan, depresi, dan masalah terkait kesehatan mental lainnya. Hal ini disebabkan oleh adanya fokus pada perasaan dan emosi negatif, yang menyebabkan perasaan dan emosi tersebut bertahan bahkan ketika tidak ada yang salah. Coba fokuskan pikiran anda pada pikiran yang lebih bahagia untuk menjaga kesehatan mental anda. Sebab stres yang kronis menyebabkan masalah mental seperti kecemasan dan gangguan mood.

2. Mempengaruhi sistem kekebalan tubuh

Terlalu banyak berpikir dapat menyebabkan Anda mengalami stres sehingga sistem kekebalan tubuh anda akan melemah. Anda mungkin juga menyadari hal ini,  misalnya saat anda sedang stres atau cemas anda menjadi lebih sering atau mudah jatuh sakit. Hal ini disebabkan oleh pelepasan kortisol dalam tubuh, yang selanjutnya melemahkan sistem kekebalan tubuh anda. Ketika pertahanan alami tubuh anda ditekan, Anda menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

3. Beresiko menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular

Terus-menerus memikirkan berbagai macam dalam hidup anda dapat menyebabkan tekanan darah anda meningkat. Tekanan darah tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti kerusakan arteri dan demensia, bahkan dapat menyebabkan anda terkena stroke. Terlalu banyak berpikir dan khawatir juga dapat membahayakan kesehatan jantung anda.

4. Dapat mempengaruhi sistem pencernaan

Overthinking dapat menyebabkan stres, yang pada akhirnya juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan anda. Paparan stres dapat mengakibatkan masalah pencernaan seperti penyakit radang usus, iritasi usus besar. Terlalu banyak berpikir dan stres juga dapat menyebabkan anda lebih rentan sakit maag.

5. Merusak Kulit

Overthinking yang membuat Anda stres dan cemas terus-menerus dapat mempengaruhi kesehatan kulit anda. Anda mungkin juga pernah mendengar bahwa stres emosional yang disebabkan oleh kekhawatiran dapat mempengaruhi atau bahkan memperburuk sejumlah gangguan kulit seperti psoriasis,dermatitis atopik, pruritus, alopecia, areata dan dermatitis seboroik. Stres menyebabkan peradangan pada tubuh, yang menyebabkanflare-up pada kulit. Sistem kompleks kulit yang saling berhubungan, sistem endokrin, dan sistem kekebalan dipengaruhi oleh stres kronis, yang memperburuk penyakit kulit.

6. Meningkatkan risiko kanker

Berpikir berlebihan menyebabkan stres dan aktivasi konstan dari sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal mengganggu respons kekebalan, yang menyebabkan kanker tertentu dapat berkembang di tubuh anda.

7. Menyebabkan gangguan tidur

Jika Anda terlalu banyak berpikir, Anda lebih mungkin untuk mengalami masalah tidur. Hal ini disebabkan oleh berbagai pikiran yang membuat anda merasa tidak tenang, dan berakhir menjadi sulit untuk tidur. Dengan demikian, terlalu banyak berpikir merusak kualitas tidur anda.

Maka dari itu, berikut ini tips untuk menghentikan overthinking :

1. Perhatikan pikiran Kesadaran adalah langkah pertama untuk mengakhiri overthinking. Ketika telah menyadari mulai banyak berpikir: melihat peristiwa dalam pikiran secara berulang, atau mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan, akui bahwa pikiran itu tidak produktif.

2. Hadapi pikiran negatif sebelum memburuk Setelah menyadari kondisi yang dialami, sekarang saatnya untuk belajar mengendalikan pikiran tersebut. Pikiran negatif dapat dengan mudah membuat seseorang terbawa. Kendalikan diri agar tidak terlarut dalam pikiran tersebut dan tanamkan dalam pikiran bahwa hal tersebut terlalu berlebihan untuk dipikirkan, sehingga sebaiknya berhenti memikirkannya.

3. Fokus pada pemecahan masalah Overthinking dapat muncul ketika kita menghadapi masalah tertentu dalam hidup. Namun, yang harus diketahui memikirkannya berlarut-larut tidak selalu dapat menyelesaikan masalah tersebut. Sebaiknya fokus pada langkah pasti yang dapat menjadi solusi masalah tersebut. Jangan terus menyesali mengapa sesuatu dapat terjadi, tapi lebih baik fokus pada apa yang dapat memperbaiki keadaan tersebut.

4. Jadwalkan waktu refleksi Jika harus memikirkan masalah-masalah kehidupan, luangkanlah waktu sekitar 20-30 menit untuk refleksi dan introspeksi diri.

Maka dari itu,mari hilangkan overthinking di pikiran anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun