Mohon tunggu...
Rahma Roshadi
Rahma Roshadi Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer Bahagia

Penikmat tulisan dan wangi buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diskusi Ahmadiyah dan Gusdurian, Menguak Tabir Tanpa Penghakiman

13 Oktober 2019   07:07 Diperbarui: 13 Oktober 2019   07:35 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gus Dur, adalah sosok teladan yang mengajarkan keindahan toleransi. Karena kerendahhatiannya, khalifah ahmadiyah dipersilakan menjadi tamu negara, dan berhasil mencabik relung rindu para ahmadi untuk melihat lebih dekat khalifahnya.

Gusdurian, barangkali hanya sebuah komunitas, sama halnya seperti Ahmadiyah yang sejatinya hanya sebuah organisasi. Tidak ada keyakinan agama baru dalam diri mereka, seperti halnya tidak ada keengganan untuk saling terbuka. Sebuah closing statement, kembali disampaikan dengan segala kerendahan hati, bahwa masjid ahmadiyah sangat terbuka bagi siapapun yang ingin beribadah di dalamnya. 

Begitu pun para mubaligh dan pengurus yang akan menyambut gembira, dengan tangan terbuka, bersedia menemui siapapun yang ingin mengenal lebih dalam tentang ahmadiyah.

"Kapan pun ingin mampir untuk bertanya, silakan datang ke masjid ini. Masjid kami pun terbuka jika ada yang membutuhkan tempat untuk acara kajian." Closing statement dari Bapak Abdussomad selaku ketua Jemaat Muslim Ahmadiyah Cabang Semarang.

Toleransi memang tidak harus kebablasan, tapi bisa berdampingan. Karena berkeyakinan adalah pencarian damai yang hakiki, bukan untuk menerima penghakiman apalagi persekusi.

Salam damai. Love for All, Hatred fo None.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun