Beriman dengan sebaik-baik takwa dan berislam secara kaffah, adalah salah satu jalan untuk memberikan pelajaran kepada mereka yang menganggap Islam sebagai sebuah musuh besar. Islam memang musuh besar bagi kemungkaran, akan tetapi bagi kehidupan di atas muka bumi secara menyeluruh, Islam adalah rahmat, keselamatan, dan kedamaian.
Islam tidak mengajarkan mengambil hak kebendaan orang lain, apalagi menghilangkan nyawa secara zalim. Islam juga tidak mengajarkan berdagang atau berekonomi dengan ketimpangan keuntungan seperti yang diterapkan dalam praktek-praktek ribawi ala yahudi, melainkan sebuah muamalah dengan konsep saling menguntungkan dan menguatkan para pelaku ekonominya. Pertanyaan yang muncul, sejauh mana seorang muslim ingin mendalami tentang ilmu-ilmu yang demikian mendalam dan detil di dalam Islam?
Dengan ketakwaan dan ilmu tauhid yang semakin hari semakin tinggi, manusia akan menemukan sebuah titik damai, yang pada akhirnya tidak sedikitpun akan memikirkan keserakahan memperebutkan dunia dengan berbagai cara, melainkan sebuah ketenangan dengan tujuan mulia, hanya ingin menjadi manfaat bagi orang dan lingkungan di sekitarnya. Begitulah ber-Islam yang sesunggunya, yaitu yang memberikan manfaat kedamaian dan keselamatan bagi siapapun di sekitar kita.
Jadi, sudah terpikirkah langkah apa yang akan kita ambil untuk program peningkatan ketakwaan dan perbaikan akhlak dan melawan sitgma negative tentang Islam? Jangan malas untuk tingkatkan ilmu dan kuatkan ghirah. Tunjukan pada dunia tentang indahnya Islam. Tentang kedamaiannya, keselamatannya, dan beragam ilmunya yang aplikatif di semua sektor mulai dari pemerintahan, politik, ekonomi, pendidikan, dan juga strategi perangnya. Karena melawan Islamofobia, tidak cukup dengan telur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI