INTERPRETASI
Setelah lagu ini di analisis, tampak bahwa lagu ini terdiri dari dua bagian. Bagian A terdiri dari intro dan periode pertama lagu, kemudian terjadi pengulangan dengan melodi yang sama disebut A'. Bagian B adalah periode kedua, lalu terjadi pengulangan yang disebut dengan B'.Â
Karena lagu ini menceritakan tentang perdamaian wajar saja Sabyan Gambus menggunakan progres chord itu dengan tempo yang sedikit lambat agar lebih terasa, dan melodinya mudah diingat. Bentuk dari lagu ini adalah binary form dan rondo (kembali ke tema awal).
Kenapa mengcover lagu ini? Beberapa faktor yang membuat lagu "Deen Assalaam" menjadi populer. Tema lagu tentang Islam sangat pas dengan situasi dan kondisi ketika video musik tersebut pertama kali dipublikasikan (17/5/2018), dimana beberapa hari sebelumnya terjadi teror bom di Surabaya tanggal 13 & 14 Mei 2018.Â
Sang vokalis, Khoirunissa yang tampak begitu menghayati makna lagu di video ini menjadi daya tarik utama Sabyan Gambus, dan menyadarkan generasi milenial khususnya kaum wanita yang sedikit banyaknya terhasut mengikuti gaya berpakaian sang vokalis yang menggunakan hijab namun tetap keren dan tidak jadul.Â
Raut muka dan mimik wajahnya sangat ekspresif sehingga mampu membuat emosional penonton terbawa suasana, suaranya yang teduh dan jernih membuat suasana seketika terasa tentram dan damai.
PENILAIAN
Suatu apresiasi besar, di zaman sekarang di mana generasi milenial yang biasanya hanya mendengar lagu-lagu tentang cinta dan Sabyan Gambus berhasil tampil beda dan berusaha bersyiar serta berdakwah lewat lagu dan nada dan juga menyebarkan pesan kebaikan lewat karya-karyanya.Â
Karena cover lagu ini memperlihatkan ciri khas dari Sabyan Gambus yang menggunakan alat musik populer, maka grup musik ini layak dimasukkan ke dalam kategori musik populer di era milenial ini.
Jadi, lagu ini layak didengar dan beresifat positif serta tidak mengandung unsur sara, sehingga lagu ini layak didengar untuk semua kalangan. Dan juga, lagu ini layak dimasukkan ke dalam kategori musik populer karena penjelasan dari interpretasi dan penilaian di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H