JUDUL : KORUPSI
PENGARANG : B Herry Priono
PENERBIT : PT. Gramedia Pustaka Utama
HALAMAN : 665
ISBN : 978-602-061-905-7
HARGA : 40
BAB 5. ZAMAN KONTENPORER PENYELAWEGAN MANDAT dAN JABATAN PUBLIK
- Membentuk Globalisasi Paham Anti Korupsi
Korupsi sejak awal dekade 1990- an sampe hari ini kisa itu terbentuk dari konteks dari aktor tertentu degan darma dan ironinya. Beberapa ahli melihat bahwa sejak runtuhnya unisovice perhatikan terhadap masalah-masalah korupsi megalami perubahan dramatis dari posisi normatif yang netral keortoduksi bahwa korupsi adalah kutukan bagi pembangunan unkap dalam perdebatan para ilmuan sosial pada dewarasa 1960-an dan 1970-an tentang funsi korupsi [ciri merugikan/ menguntunkan korupsi ]. Degan negara-negara bekas negara unisofief diana schaid menunjukan tiga babakan perhatian pada masalah korupsi.sebulum 1990 adalah periode perdebatan korupsi diantara para kedalianawan,dasawarsa 2000-an anatara perdebatan muthir agenda pemberantasan korupsi degan reorintasi melalui analisis atas 405 program anti korupsi ilmuan sosial
- Namun teteapi belum terlihat bagemana korupsi lebih menjadi topik dunia akademik ( dawarsa 1960-1980) kemudian beru menjadi ediom moral global sejak dasawarsa 1990-an kisanya tidak kurang dramatis degan berbagai pradoks dan ironinya.
- Perhatikan para ilmuan sosial dan para ahli kebijakan konteks revolusi ekonomi politik” SAP dan perubahan politik di eropa timur dan tegah perlu dikenankan sebagai latar belakan lanka perubahan dari “ analisis korupsi” menjadi peran” melawan korupsi degan perhatian seluas dunia melibatkan kisah beberapa intitusi dan aktor.
- JAMES WELFENSOHN lahir pada 1 desember 1933 di sydney autralia ialah ahli hukum yang perna menjadi perwira ankatan udara austaria iah pun pengalaman pengalaman kerja australia london ,dan NEW YORK pada tahun 1995 ia diankat menjadi presiden WORD BANK hingga[ hingga 2005]
- Tahun pertama jebatanya 25 persen tambahan dana pembangunan [18 milyar dolar AS ] yang di himpun dari 40 negara .
- Para ahli sepakat bahwa WOLFENSHON ia yang membawa WB menjadi salah satu ujung tombak penting dalam gerakan global melawan korupsi lebih dirinkas begini apabila WB bersi tebu terhadap masalah korupsi kerena korupsi dianggap perkara politik maka korupsi durumuskan sebagai masalah sosial dan ekonim.
- Ketika welfensohn megakiri jabatan ditahun 2005 Wb tercatat suda dalam skema membentuk sekitar 600 pemberantasan korupsi di 100 negara dan mencoret lebih dari 200 perusahaan.
- Sosok lain yang bergerakan pada pesaran ini ia seorang ahli sumber daya manusia bernama PETTER LAGSHET berasal dari NOR WEGIA LANGSETH punya 44 tahun pengalaman lebih dari 58 di negara dalam reformasi sektor bublik tata kelolah dan strategi pemberantasan korupsi hukum dan program pembagunan ketika menjadi pejabat sumber daya manusia telah memberi perhatian khusus pada masalah korupsi terutama degan kaitan birokrasi di afrika LANG SETH dan kawan-kawan melakukan survei layanan publik di ameria namun terpaksa mencari donor dari Negara-Negar lain SKANDI NAVI lantaran WB tidak memberi dana
Kawan-kawan memili perdebatan awal tentang perlunya agenda pemberantasan korupsi lambat laut meyakinkan pihak WB bagemana di luar WB sebagai pelaksana tentang masi banyak sosok lain teribat dalam pasaran peristiwa yang bermuara pada perhatian tersebut terhadap korupsi personal tiga sosok diatas dijadikan sebagai sekedar ilustrasi bagemana lonjakan perhatian global pada korupsi merupakan titik tamu banyak faktor.
Kontesk geopolitik,situasi nyata dilapagan yang mendesakkan diri, jarigan istitusi degan keragaman orientasi, aliyansi kemiripan, dan perbedaan, visi dan komitmen kepemimpinan,serta kira personal tari-ulur sosok-sosok kokret yang terlibat.Disitu terlibat aneka garis idiologi dari kiri,tegah, hingga kanan. Cukup pasti orang seperti Petter Lang Seth dan Petter Eigen bukan sosos-sosok dehan visi degan edeologis kanan .
Seperti dalam kisah lain,apa yang terlibat adalah campuran para doks,ironi,ambiguitas, keyakinan,kesansian,keputusasaan,harapan.Sejara adalah kisah yang gelisah
5.6 Globalisasi Kampange Melawan Korupsi
kemunculan TI di tahun 1993 dan perubahan sikap wip terhadap masalah korupsi sejak dasawara 1990-an bisa dikatakan menjadi perhatian terhadap korupsi pada globalisasi
komitmen Welfen sohn untuk membawa wb dan jarigan intitusi intitusional masuk gerakan global melawan korupsi terjadi bersama degan riteratur korupsi
kebijakan dan politik WB tentang korupsi conto lain adalah vito tanzi ekonomi yang bekerja sebagai direktur di pertemen fiskal di IMP ia menulis banyak makala kerja dan litalator tentang dampak merusak korupsi dalam arti tentu dapat di katakan bahwa devinisi TI mengatasi biasetisme negara itu berarti korupsi mencankup bukan hanya peyelawagan jabatan publik negara
ketika eveluasi program meyebuat problem kata kelolah perkembagn biaya tidak dijelaskan atau pembelian kendaraan yang mengelembung itu berarti korupsi dan perampokan merupakan masalah keluhan “ tentang rasio” jompflang antara modal dan tenaga dalam laporan tentang indonesia berarti korupsi bukan hanya marak tetapi amat merugikan maka dari dalam analisis ekonomi sendiri kemudian muncul konsensus etis ( normatif) tentang ciri merusak gagasan dan komitmen moral sama pentinya posisi etis ini di simpulkan bukan dari kotbah moral ( moralising) tentang korupsi tetapi dari dampak dan prasyarat bagi tatanan ekonomi politik yang diharapkan.
Posisi etis anti korupsi ini juga menerima pendasaran lain dari satu di birokrasi yang tidak langsung berurursan degan soal korupsi misalnya degan megelolah konsep birokrasi legal rasional max weber sosialog peter Evans dan ekonomi james Rauch membuat weberian birokrasi “( webwrian scale) untuk meneliti 35 negara ( 30 negara negara semi industri dan 4 negara miskin).mengelolah pelaksanaan langkah-langkah dan berbagai unsur persyaratan lain setiap rancagan perubahan masyarakat binkayan kerja seperti itu dan pemerintahan tidak punya binkai kerja kebijakan kehilagan alasan adanya namun binkai kebijakan juga merupakan bentuk teknokrasi sekali lagi teknokrasi tidak pada dirinya “ buruk” pemerintahan yang tidak punya binkai kerja taknokratis kehilagan visi memerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H