b. Faktor Eksternal
1. Faktor lingkungan.
2. Faktor pembentukan.
3. Faktor kebebasan.
Implikasi Teori Belajar Kognitif dalam Proses pembelajaran dan pengajaran:
1. Implikasi Pengajaran terhadap peserta didik yang bekerja dengan pemikir Pra-Operasional. (Santrock, 2007:53).
2. Implikasi Pengajaran terhadap anak yang bekerja dengan pemikir Operasional Kongrit. (Santrock, 2007: 55).
3. Implikasi Pengajaran terhadap anak yang bekerja dengan pemikir Operasional Formal. (Santrock, 2007:57).
Menurut Vygotsky Guru adalah fasilitator dan pembimbing, bukan pengatur; memberikan banyak kesempatan bagi murid untuk belajar bersama guru dan teman yang lebih ahli. Dengan contoh: Seorang siswa yang menggunakan mindmap untuk merangkum materi pelajaran. Mindmap ini membantu siswa mengorganisasi informasi dan melihat hubungan antara konsep-konsep yang berbeda.
Teori Meta-kognitif berkaitan dengan pemahaman dan pengaturan proses berpikir sendiri. Pendapat Anderson dan Krathwohl (2001) menyatakan bahwa Metakognitif dalam pengklasifikasian (taksonomi) pengetahuan. memasukkan metakognitif sebagai salah satu jenis pengetahuan dan menempatkan metakognitif pada urutan tertinggi setelah pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Ini melibatkan kemampuan untuk merencanakan, memantau, dan mengevaluasi proses belajar sendiri. Menurut Desmita (2006 137), pada umumnya teori-teori tentang kemampuan metakogntif mendapat inspirasi dari penelitian J.H Plavel mengenai pengetahuan metakognitif dan penelitian A.L. Brown mengenai metakognitif atau pengontrolan pengeturan diri (self-regulation)Â selama pemecahan masalah. Meta-kognisi membantu siswa menjadi lebih sadar akan strategi belajar yang mereka gunakan dan bagaimana meningkatkan efektivitasnya. Menurut buku (Jeanne Ellis Ormrod 2019) terkadang siswa mengembangkan strategi emecahan masalah sendiri. Sebagai contoh, banyak anak menemukan strategi penjumlahan dan pengurangan sederhana jauh sebelum mereka diperkenalkan dengan aritmatika di sekolah. Dengan contoh: Seorang siswa yang menggunakan jurnal belajar untuk mencatat strategi belajar yang berhasil dan tidak berhasil, kemudian menyesuaikan pendekatan belajar mereka berdasarkan refleksi tersebut.
Pendekatan Konstruksivisme berfokus pada bagaimana individu membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Dalam pendekatan ini, belajar dianggap sebagai proses aktif di mana siswa mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Konstruktivisme memiliki prinsip, antara lain: