2. Laras informal: Digunakan dalam situasi sehari-hari yang lebih santai, seperti berbicara dengan teman atau keluarga. Biasanya lebih sederhana dan akrab. Contoh: "Hai, gimana kabarnya?"
3. Laras ilmiah: Digunakan dalam dunia akademik atau penelitian, dengan ciri-ciri penggunaan istilah teknis atau khusus yang relevan dengan bidang tertentu. Contoh: "Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak perubahan iklim terhadap ekosistem."
4. Laras agama: Digunakan dalam konteks keagamaan, dengan penggunaan kata-kata yang berkaitan dengan ajaran agama. Contoh: "Marilah kita berdoa bersama untuk kedamaian dunia."
5. Laras sastra: Digunakan dalam karya sastra, seperti puisi atau novel, dengan pilihan kata yang kaya, figuratif, atau estetis. Contoh: "Cahaya rembulan memancar lembut, menyinari jalan yang sepi."
Dengan demikian, laras bahasa memungkinkan penutur untuk menyesuaikan cara berbicara agar lebih tepat dan efektif sesuai dengan kebutuhan komunikasi.
Secara keseluruhan, penggunaan ragam bahasa, bahasa baku, dan laras bahasa merupakan cara untuk menyesuaikan komunikasi dengan berbagai konteks, audiens, dan tujuan. Ini memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat atau situasi tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H