Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Serangan Balik Arogansi

11 Oktober 2020   22:38 Diperbarui: 11 Oktober 2020   22:42 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Cdd20

Wahyu dan Ical sama-sama tengah tanpa kegiatan di waktu pagi ini. Kemarin malam dosen mereka memberikan informasi bahwa besok ia tidak dapat mengisi mata kuliah karena harus mengikuti pelatihan di luar kota. Rasa senang dan sedih bercampur di benak Wahyu dan Ical, senang karena tak harus mendengarkan ceramah dosen yang menjenuhkan, serta sedih karena kesempatan untuk memanjakan mata dengan melihat akhwat dan mahasiswi baru yang imut dan lucu menjadi terhambat.

Sebetulnya bisa saja mereka berangkat ke kampus, hanya saja hari itu selimut dan bantal seolah memiliki beban 10 ton yang memaksa mereka untuk dapat beranjak dari tempat tidur. Kondisi itu membuat mereka hanya terdiam sambil mengotak atik gawai meskipun sebetulnya tidak ada chatting dari akhwat atau maba manapun.

Saat Ical membuka berita di gawainya, segera ia memanggil Wahyu

"Coba liat ini Yu!" Serunya.

Wahyu tak segera bergeming, ia masih sibuk melihat akhwat lucu di Instagramnya.

"Eh Yu liat ini dulu!" Kata Ical sambil mendorong Wahyu.

Wahyu bangkit dari posisi tidurnya, ia menggosok kedua matanya terlebih dahulu.

"Wah wah"

"Kode merah Yu" Seru Ical.

Wahyu kini mulai membaca kembali berita yang diperoleh Ical. Wahyu juga membuka gawainya untuk mengkonfirmasi kebenaran berita itu.

"Ini bener sih Cal, bahaya nih kudu segera lapor Bursh!"

Tanpa berlama-lama Wahyu segera mengabari Bursh dari berita yang ia dapat, kurang lebih isi pesannya begini:

"Tabik

Salam perjuangan

Kode 564PMR

Izin menginformasikan komodor Bursh, mohon cek email saya, di sana telah saya kirim link berita dengan kode label 564PMR. Mengingat berita yang tertera adalah penting, mohon untuk segera ditindaklanjuti".

Setelah mengirim pesan kepada Bursh, Ical dan Wahyu segera bangkit dan berangkat dari kosannya untuk merapat segera ke selasar masjid dan mambahas isu krusial ini.

Bursh yang kala itu tengah duduk berbincang dengan seorang akhwat di kantin kampus cukup terkejut ketika menerima pesan dari Wahyu. Tanpa berlama-lama karena sudah merupakan tugas dan tanggung jawabnya, ia pamit meninggalkan akhwat yang sebetulnya baru lima menit ia ajak berbincang. Bursh juga menginformasikan kepada anggota KIMBERLI lain untuk segera berkumpul di selasar masjid karena akan dilakukan rapat luar biasa.

Seperti biasanya, selasar masjid langsung ramai oleh Ikhwan Mistis, mereka memang terkenal gerak cepat dalam merespon isu apalagi dengan adanya rapat luar biasa ini. Bale dan Babe bahkan bolos dari mata kuliah, Egi juga tak kalah besar perjuangannya dengan segera membatalkan agenda pertemuan dengan seorang akhwat. Kalau Dede, Wahyu, dan Izal memang tidak terhambat akhwat karena memang tak seberuntung yang lain.

Saat anggota sudah berkumpul semua Bursh cepat-cepat membuka rapat luar biasa ini.

"Terimakasih para kamerad atas kesediaan meluangkan waktunya, mohon maaf rapat luar biasa ini kita selenggarakan secara mendadak karena memang info penting yang saya terima juga baru saja. Langsung saja para kamerad, karena ini pembahasan penting dan harus dikaji secara cepat maka mohon para kamerad untuk menyimaknya dengan saksama"

Para anggota lain terlihat serius dan siap menyimak paparan dari Bursh.

Bursh melanjutkan "Tepat pagi tadi, saya mendengar informasi bahwa pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang sangat kontroversial, sangat tidak pro rakyat. Mereka mengeluarkan aturan yang beberapa bulan lalu kita dan banyak masyarakat tolak pengesahannya. Ini tentu saja berbahaya bagi kelangsungan hajat hidup orang banyak, dan kita perlu mengambil langkah cepat dalam mengatasi masalah ini"

Izal menginterupsi "Mohon maaf saya menyela komodor, saya jujur kaget bahwa pengesahan aturan ini mendadak, memang sudah ada informasi lain dari teman sejawat lain tentang sikap dari respon kita sebagai mahasiswa?"

"Itu baru saja akan saya sampaikan" Bursh berhenti sejenak "Kawan kita di kampus lain juga telah ramai memperbincangkan hal ini, berdasar informasi akan segera digelar konsolidasi besar malam nanti untuk menyikapi aturan ini, nah untuk saat ini mari kita kaji sekilas dulu mengenai aturan ini sekali lagi, di akhir mari kita tentukan sikap akan bagaimana"

Anggota lain banyak yang tidak menyangka bahwa pembahasan kali ini sangat serius dan berat. Beberapa di antaranya memang baru tahu bahwa aturan kontroversial baru saja di sahkan oleh pemerintah. Sebelumnya juga mereka sudah cukup mendengar kurang baiknya aturan ini multisumber.

"Sekarang coba siapa yang ingin berkomentar" Tanya Bursh.

Suasana hening sejenak, sampai Dede kemudian mengangat tangan.

"Silakan kamerad Dede" Ujar Bale sebagai Sekjen.

"Baik, terimakasih atas kesempatannya, sama seperti Izal saya pun kaget dan menyesalkan atas pengesahan yang tergesa-gesa dari aturan ini, tidak sepatutnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang telah banyak dilihat oleh masyarakat dan akademisi tidak baik, rapuh, dan berbahaya ini. Kita tentu saja saya rasa perlu mengambil sikap untuk secara tegas menolak pengesahan aturan ini" Tegas Dede.

Di pojok selasar masjid, Duls juga ikut berkomentar

"Sepakat dengan Dede, saya juga merasa kecewa dan memang kita lebih baik segera menentukan sikap dan tuntutan".

Kemudian silih berganti para anggota ikhwan mistis mengeluarkan dan mencurahkan pendapatnya terkait aturan kontroversial dari pemerintah. Seluruhnya mendukung agar KIMBERLI untuk segera membuat sikap dan poin tuntutan untuk disampaikan saat unjuk rasa di kemudian hari. Kekecewaan terhadap arogansi pemerintah membakar semangat mereka untuk membela masyarakat yang secara langsung dan tidak langsung akan terdampak oleh keluarna aturan ini.

Setelah perbincangan yang cukup lama terkait poin tuntutan, menjelang maghrib mereka telah menuntaskan poin tuntutan dan sikap mereka terhadap aturan tidak jelas itu. Isinya begini:

"Pernyataan sikap KIMBELI

Tabik!!!

Salam perjuangan!

Atas keluarnya aturan pemerintah tentang UU Bahaya (Bangun Hajat Rahayat)  ini maka kami dari KIMBERLI a.k.a Ikhwan Mistis MENOLAK secara tegas pemberlakukan aturan tersebut. Kami juga meminta agar pihak terkait membatalkan pengesahan aturan tersebut. Adapun poin tuntutan dari kami adalah sebagai berikut:

  • Menolak pengesahan UU Bahaya.
  • Meminta presiden untuk mengeluarkan PERPPU untuk membatalkan UU Bahaya.
  • Meminta dewan membatalkan pembahasan lebih lanjut UU Bahaya
  • Meminta aparat saat demonstrasi UU Bahaya agar tidak represif
  • Sekian kami sampaikan pernyataan sikap dari KIMBERLI, semoga pihak terkait dapat memberikan tindak lanjut

Salam perjuangan!

Tolak Penindasan!!"

Setelah keluarnya pernyataan resmi KIMBELI atas UU bahaya ini, langkah selanjutnya adalah beberapa anggota akan mengikuti konsolidasi akbar yang akan di pusatkan di kampus Harapan Ilahi jam 9 malam nanti. Sebuah aturan yang menghentak dan mengecewakan akan selalu membangitkan semangat untu melakukan perlawanan, walaupun di tengah keterbatasan waktu semangat kemanusaiaan dan hasrat membela kebenaran takkan sirna selama manusia masih mempunyai hati.

To be continued!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun