Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Bertepuk Sebelah Rindu

12 Mei 2020   17:12 Diperbarui: 12 Mei 2020   17:06 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahi Wahyu mengerut "Siapa? Gue?"

"Lah iya, kan kabarnya lu deket sama anak semester 3 kan"

"Iya ngaku aja lu Yu" Kata Ical sambil menepuk bahu Wahyu

Wahyu terdiam sesaat, ia berpikir keras, bagaimana mungkin hubungan dirinya dengan akhwat semester 3 bisa terendus oleh teman-temannya, padahal ia sudah merahasiakannya. Wahyu menatap kedua temannya "Tau darimana lu?"

"Nah kan, lu gausah tanya tau darimana, pokonya kita tau"

"Belum jadi bro, baru deket doang"

"Tapi lu mau jadiin kan?"

Wahyu tidak menjawab, mukanya tertunduk, lalu beberapa saat kemudian menyeruput kopi pesanannya. Ical dan Dede sudah tau gelagat temannya itu. Berselang dua menit kemudian, Bursh, Bale, dan Egi datang bersama.

"Ngapain pada lesu gini sih?"

"Kayanya urusan akhwat nih" Celetuk Bale

"Gimana-gimana ada yang bisa kita bantu" Ujar Egi dengan jumawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun