Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adagium Cinta: Caraka, Cilaka, dan Corona

15 Maret 2020   19:08 Diperbarui: 15 Maret 2020   19:08 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehingga dalam impelentasinnya terkadang kita secara tidak sadar melakukan kejahatan atas nama cinta, atau meminjam istilah Pierre Bordieu mungkin bisa dinamakan sebagai kekerasan simbolik berbasis cinta.

Seyogyanya kita memang perlu menempatkan secara bijaksana kecintaan kita pada konteks yang tepat. Akan berbahaya jika memaksakan kehendak atas nama cinta sehingga membuat problem yang rasional menjadi harus tergadaikan oleh ambisi dan egoisme pribadi. 

Tentu bukan hal mudah mengendalikan hasrat cinta, ada hal yang harus dikorbankan, akan tetapi atas dasar kemanusiaan justru kemuliaan cinta itu akan menemukan kesejatiannya.

Pada akhirnya sebuah adagium cinta mungkin bisa menjadi bahan refleksi kita untuk memperbaiki diri, seraya mulai memahami cinta dalam arti luas dan lebih mendalam "Cinta dan kemanusiaan adalah kebaikan, menerapkannya dalam hidup merupakan kemuliaan, bijaksana dalam penerapannya adalah sebenar-benarnya kesempurnaan".    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun