"Iya coba deh lu cek duluan"
Akhirnya mereka sepakat untuk mengeceknya secara bersamaan. Dalam hitungan satu dua tiga mereka lalu meloncat bersama ke belakang pohon
"Hadeeeeh, cuma ayam bro" Ucap Egi
Hawa ketenangan lantas hinggap di benak para ikhwan mistis. Kini mereka harus bergegas menemukan arah jalan keluar dari hutan. Sesuai arahan dari tentara, bahwa sebelum adzan subuh mereka harus sudah tiba di garis finish.Â
Jika tidak maka mereka akan dianggap gagal dalam pelatihan ini. Urip dan Iman menjadi tulang punggung dan harapan para ikhwan mistis saat ini. Peran keduanya boleh dianggap paling vital.
Jam tangan Bursh telah menunjukan pukul 00.25 namun mereka masih berkutat di tengah-tengah belantara hutan. Kondisinya lebih gelap dari awal. Dalam situasi itu Duls dan Babe tampak letih dan lesu.Â
Mereka kemudian meminta Bursh untuk istirahat dan makan. Permintaan itu dikabulkan Bursh. Tak lama mereka langsung meminta para ikhwan mistis untuk mencari beberapa ranting pohon untuk dijadikan kayu bakar. Duls juga meminta untuk dicarikan daun pisang, serabut, dan kalau ada buah-buahan yang bisa dimakan.
Dalam tas Babe, ia segera mengeluarkan bahan makanan yang tadi sudah ia kumpulkan. Ada beberapa pisang, jambu, ubi, dan singkong. Izal dan Setia juga mengeluarkan beberapa sayuran yang mereka dapatkan.Â
Setelah api cukup membesar Duls dan Babe bergegas mengolah bahan makanan yang sekiranya bisa mereka olah malam itu. Sementara ikhwan mistis yang lain memanfaatkan jeda itu untuk beristirahat. Terlihat pula Bale dan Mou malah sudah terdengar ngorok saking pulasnya tidur.
Di sisi lain, terdengar diskusi singkat antara beberapa ikhwan mistis
"Ini kalo bukan buat akhwat kampus gabakal gua lakuin" Ucap Vey