Mendengar hal ini Bale, Babe, Duls, Urip dan Roy agaknya tidak terlalu bersemangat seperti biasanya
"Wah pelatihan kaya gini biasnya bakal cape nih" Bale merintih
"Iya nih dulu juga di SMA abis udah dimarahin sama di fisik ini itu" Ujar Babe mengiyakan Bale
"Tapi ini penting bro" Sanggah Urip
"Yaudah gapapa terima aja bro, toh ntar hasilnya demi kebaikan akhwat kampus juga" Duls menimpali
Momen pemusatan latihan semi militer siap dimulai besok pagi. Malam hari para ikhwan mistis dibuat ketar-ketir karena perlu mempersiapkan barang bawaan untuk pelatihan mereka selama dua hari itu.Â
Wahyu dan Dede sama-sama kebingungan mencari tas gunung, sudah banyak teman yang mereka kontak tetap saja tidak mempunyai dan enggan meminjamkannya. Roy dan Iman malah sibuk mencari sleeping bag untuk tempat tidur mereka nanti.
Ical, Bale, Bursh dan Egi sebaliknya, mereka malah pergi ke supermarket. Hal tersebut tak lain adalah ajakan Bale pada mereka untuk membeli kebutuhan makan dan perawatan badan seperti lotion, sabun, parfum, snack, dan minuman isotonik.Â
Bale berkelakar bahwa meskipun mereka disana akan lekat dengan keringat dan tanah tapi urusan tampilan dan pangan adalah yang utama.
Begitupun dengan para ikhwan mistis lain seperti Mou, Urip, Bursh, Iman, dan Vey mereka bersama-sama melakukan packing bahan bawaan agar terlihat rapi dan muat untuk berbagai perlengkapan. Tepat pada tengah malam persiapan dari para ikhwan mistis telah selesai. Mereka langsung tidur karena selepas shalat subuh mereka sudah harus siap-siap berangkat menuju lokasi pemusatan latihan.
Pukul lima pagi, mereka sudah berkumpul di selasar masjid, dua angkot yang telah mereka sewa sebelumnya pun sudah terparkir rapi di depan kampus. Dengan dipimpin do'a oleh Bale mereka kemudian berangkat menuju lokasi pemusatan latihan.Â