Mohon tunggu...
Rahman Kamal
Rahman Kamal Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance Graphic Designer and Social Media Marketing Expert

Menulis, bercerita, dan berbagi kekuatan. Pecinta bola yang kadang romantis dan menulis berbagai topik ringan sehari-hari. #COYG

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Kita Berbagi Mimpi? Salahkah?

30 April 2024   12:17 Diperbarui: 30 April 2024   13:21 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengejar mimpi dan harapan.(Foto: Sebastin Len Prado/Unsplash)   

Setiap tahun kita pasti membikin resolusi tahunan. Mimpi-mimpi yang hendak dicapai selama tahun berjalan. Jadi, bagaimana Resolusi Kalian? Sudahkah beberapa resolusi tercapai? Atau, jangan-jangan sudah menyerah dengan resolusi masing-masing? Jangan dong! Ayo, terus semangat. 

Habis gelap, terbitlah terang. Begitu kata RA Kartini. Seusai kemalasan dan rintangan, akan hadir semangat dan spirit perjuangan. Mari tuntaskan resolusi dan mimpi kita.

Tapi, apasih gunanya Resolusi itu? Apakah membikin resolusi benar-benar bisa membuat kita semakin termotivasi dan mencapai target kita? Mari bincangkan bersama lebih mendalam. 

Resolusi = Mestakung (Profess Effect)

Membuat resolusi sama dengan meminta bantuan semesta. Kita tentu tidak asing dengan istilah Mestakung. Semesta mendukung. Benar, membuat resolusi itu seakan dirimu mengajak semesta untuk mendukung impianmu. Awalnya memang tidak terasa, namun, seiring waktu, akan semakin menyebar, membesar, dan menguat. 

Seperti riak air. Jika hanya satu, tidak akan tampak. Namun jika banyak, riak air itu akan tampak dan menjadi sebuah pemandangan indah. Semakin banyak resonansi yang muncul, semakin besar pula dampaknya. 

Mestakung itu tidak hadir begitu saja. Mestakung hadir dari sebuah percikan yang kemudian beresonansi. Bergema dan semakin menguat membentuk apa yang kemudian kita sebut Mestakung. Satu kebaikan mengundang kebaikan lain. Kebaikan kecil berbuah kebaikan besar. Langkah kecil sederhana menjadi langkah besar luar biasa.

Kuncinya apa? Memulai. Memulai dengan sebuah resolusi. 

Jika kita coba cermati lebih lanjut, fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah juga, lho. Istilahnya bernama Profess Effect.

Profess effect adalah fenomena di mana seseorang merasa puas atau puas dengan pencapaian semata-mata dengan mengungkapkan atau "mengaku" niat atau tujuan tertentu kepada orang lain, tanpa benar-benar mencapainya. 

Profess effect utamanya terjadi karena ketika seseorang mengungkapkan niat atau tujuan mereka kepada orang lain, mereka mendapat pengakuan sosial dan dukungan yang dapat meningkatkan perasaan pencapaian tanpa perlu benar-benar mengambil tindakan nyata untuk mencapainya.

Ketika seseorang menceritakan mimpi dan tujuan mereka kepada orang lain, ada beberapa efek psikologis yang terjadi:

1. Penguatan Komitmen

Dengan mengungkapkan tujuan mereka kepada orang lain, seseorang dapat merasa lebih berkomitmen untuk mencapainya. Ini karena mereka sekarang merasa memiliki tanggung jawab untuk memenuhi harapan yang mereka buat sendiri di depan orang lain.

2. Penerimaan Sosial 

Mendapatkan dukungan, dorongan, atau persetujuan dari orang lain atas mimpi dan tujuan dapat memberikan rasa percaya diri dan motivasi tambahan untuk mengejar tujuan tersebut.

3. Resolusi Mental

Dengan menceritakan mimpi dan tujuan kepada orang lain, seseorang dapat mengklasifikasi dan mengorganisir pikiran mereka sendiri tentang apa yang ingin mereka capai. Ini dapat membantu mereka memperjelas tujuan mereka dan merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya.

Namun, penting untuk diingat bahwa mengungkapkan tujuan kepada orang lain juga bisa memiliki beberapa risiko. Misalnya, terlalu banyak bicara tentang tujuan tanpa mengambil tindakan nyata untuk mencapainya dapat mengurangi motivasi sebenarnya untuk mencapainya, karena seseorang mungkin merasa telah "mengalami" pencapaian hanya dengan berbicara tentang itu. 

Selain itu, ada juga risiko penghakiman atau kritik dari orang lain yang mungkin meragukan kemampuan atau keseriusan seseorang dalam mencapai tujuan tersebut. Jadi, berceritalah, berbagilah, tentang mimpi dan tujuan besarmu. Biarkan mimpi itu beresonansi dengan mimpi-mimpi lainnya.

Jadi, buatlah mimpi. Kemudian ceritakan. Bersilaturahmilah dengan orang-orang dekat yang akan menjadi pendukungmu. Lupakan cibiran, ambil masukannya saja. Selamat bermimpi dan mengejar targetmu, kawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun