Mohon tunggu...
Rahmania Risky Putri Yonsa
Rahmania Risky Putri Yonsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya adalah seorang mahasiswa fakultas psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Saya memiliki hobi membaca novel dan travelling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membentengi Generasi Masa Depan, Inisiatif Aktivitas Positif untuk Menjauhkan Anak dari Gadget

9 Juli 2024   16:10 Diperbarui: 9 Juli 2024   16:23 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Mempraktekkan Cara Bermain Kartu "Yuk Ngobrol"/dokpri

Penulis

Pandhu Bayu Setyawan

Rahmania Risky Putri Yonsa

Pada bulan April 2024, telah diadakan kegiatan Sekolah Orang Tua Hebat yang merupakan program yang digagas oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan orang tua dalam pengasuhan. Kegiatan SOTH ini juga menggandeng mahasiswa di wilayah Surabaya untuk ikut serta menjadi fasilitator. 

Dalam pelaksanaannya mahasiswa bertugas untuk memberikan materi sesuai dengan kemampuan mahasiswa, seperti materi tentang menjaga kesehatan reproduksi anak usia dini, konsep diri positif dan pola asuh anak, menjaga anak dari pengaruh media, dan menjaga kesehatan anak usia dini.

Dalam kegiatan SOTH tidak hanya diisi dengan pemberian materi saja namun terdapat forum diskusi di dalamnya sehingga mahasiswa fasilitator dapat mengetahui permasalahan yang sering dihadapi oleh orang tua khususnya ibu-ibu di kelurahannya masing-masing. Pada Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, kami selaku mahasiswa fasilitator dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menemukan permasalahan yang sering sekali dialami oleh ibu-ibu di kelurahan tersebut, yaitu kesulitan dalam menjaga anak dari kecanduan gadget. Ibu-ibu di Kelurahan Gebang Putih merasa bahwa anak-anak mulai sulit diatur saat bermain gadget, mudah sekali marah, dan tidak mau mendengarkan perkataan orang tua.

Seiring dengan berkembangnya zaman, tidak dipungkiri bahwa kita harus memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada, namun jikalau tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan sesuai porsinya, maka kecanggihan tekonologi tersebut dapat menjadi malapetaka bagi generasi kita di masa depan. Tantangan bagi orang tua di masa kini untuk tetap menjaga anak dari pengaruh gadget yang tidak hanya memberikan pengaruh positif namun juga pengaruh negatif. 

Orang tua tidak hanya menjadi pengawas bagi anak-anak dalam menggunakan gadget namun juga mendampingi anak saat menggunakan gadget agar anak tidak terpapar pengaruh negatif dari gadget yang akan berdampak pada perkembangan anak-anak baik secara fisik maupun mental.

Untuk menanggulangi permasalahan yang dihadapi oleh para ibu-ibu di Kelurahan Gebang Putih tersebut, mahasiswa fasilitator mengadakan pelatihan yang berjudul "Aktivitas Positif Untuk Melindungi Anak dari Gadget". Pelatihan ini adalah bentuk pendalaman materi SOTH tentang menjaga anak dari pengaruh media. Mahasiswa fasilitator mengenalkan APE (Alat Peraga Edukatif) sebagai bentuk aktivitas positif yang dapat dilakukan oleh orang tua bersama anak. Sehingga anak dapat mengalihkan perhatian dari gadget dan dapat menjalin kedekatan hubungan antara anak dengan orang tua.

Mahasiswa Mempraktekkan Cara Bermain Kartu
Mahasiswa Mempraktekkan Cara Bermain Kartu "Yuk Ngobrol"/dokpri

Mahasiswa fasilitator Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengenalkan sebuah APE yang diberi nama "Yuk Ngobrol". APE (Alat Peraga Edukatif) ini merupakan sebuah kartu yang berisikan pertanyaan, kartu ini terbagi menjadi dua warna yaitu biru dan pink. Kartu yang berwarna biru ditujukan untuk anak kepada orang tua sedangkan kartu berwarna pink ditujukan untuk orang tua kepada anak. Cara bermainnya sangat mudah sekali, orang tua dan anak duduk bersama di satu tempat lalu bergantian untuk bertanya satu sama lain, yang membuat kartu ini berbeda dari kartu lainnya adalah kartu ini tidak hanya berisi satu pertanyaan namun juga dilengkapi dengan pertanyaan lanjutan sebagai bentuk pendalaman dari pertanyaan utama.

Kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk langkah positif karena dapat menjadi sarana pendidikan bagi orang tua, alternatif aktivitas, dan juga kolaborasi komunitas. Pendidikan bagi orang tua, pelatihan ini dapat memberikan pemahaman kepada orang tua tentang dampak negative penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak. Orang Tua dapat mempelajari cara-cara untuk membatasi waktu layar anak-anak dan mengarahkan anak untuk melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat. 

Alternatif Aktivitas, pelatihan ini dapat memperkenalkan kepada orang tua tentng aktivitas-aktivitas positif yang dapat menggantikan waktu yang dihabiskan untuk bermain gadget seperti aktivitas fisik, seni, membaca buku, atau berinteraksi sosial dengan teman sebaya lainnya secara langsung. Kolaborasi Komunitas, pelatihan semacam  ini dapat mendorong kolaborasi antara orang tua, pendidik, dan masyarakat lainnnya untuk menciptakan lingkunga yang mendukung perkembangan anak secara menyeluruh terutama pada aspek kesehatan mental dan sosial.

Pelatihan ini dapat menjadi sarana untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan srategi yang efektif dalam melindungi anak-anak dari dampak negative gadget. Selain itu, juga dapat menginspirasi Langkah-langkah kokrit untuk menerapkan kebijakan dan praktek yang mendukung penggunaan gadget yang sehat dan bertanggung jawab di kalangan anak-anak. Dengan demikian, pelatihan ini bukan hanya  menjadi forum untuk membangun kesadaran tetapi juga untuk menginspirasi tindakan nyata dalam mendukung perkembangan generasi muda di era digital ini.

Untuk meningkatkan efektivitas kegiatan ini, di masa mendatang, pelatihan dapat dilengkapi dengan sesi konsultasi individual bagi orang tua yang membutuhkan bimbingan lebih spesifik sesuai dengan kondisi dan tantangan yang mereka hadapi. Sesi konsultasi ini akan memungkinkan orang tua mendapatkan solusi yang lebih personal dan relevan untuk masalah yang mereka alami. Selain itu, melibatkan ahli psikologi anak dan pakar teknologi dalam diskusi dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan komprehensif, sehingga orang tua dapat memahami lebih baik aspek psikologis dan teknis dari penggunaan gadget oleh anak-anak. Para ahli ini dapat memberikan strategi praktis untuk mengatasi kecanduan gadget serta tips untuk memanfaatkan teknologi secara positif. 

Selanjutnya, kegiatan ini dapat dipromosikan lebih luas melalui berbagai media, seperti media sosial, website sekolah, dan komunitas lokal, agar dapat menjangkau lebih banyak orang tua di berbagai daerah. Dengan promosi yang lebih luas, diharapkan lebih banyak orang tua dapat terlibat dan mendapatkan manfaat dari pelatihan ini, sehingga dapat tercipta lingkungan yang lebih mendukung bagi perkembangan anak-anak di era digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun