Mohon tunggu...
Rahman Faisal
Rahman Faisal Mohon Tunggu... Human Resources - Dosen dan Praktisi

Pendidikan dan Pengalaman adalah Guru yang Paling Berharga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Deep Learning dalam Perspektif Pendidikan di Indonesia, Sudah Siap?

2 Februari 2025   17:10 Diperbarui: 2 Februari 2025   17:10 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meskipun teknologi deep learning sangat menjanjikan, penerapannya memerlukan infrastruktur yang kuat---terutama dalam hal perangkat keras seperti server atau GPU yang mampu menjalankan model deep learning yang kompleks. Banyak sekolah, terutama di daerah yang lebih terpencil, mungkin kesulitan untuk menyediakan fasilitas ini.

Agar penerapan deep learning bisa efektif, guru harus dilatih untuk memahami bagaimana teknologi ini bekerja dan bagaimana cara memanfaatkannya dalam pembelajaran sehari-hari. Tanpa pelatihan yang cukup, penerapan teknologi ini bisa jadi sia-sia atau bahkan kontraproduktif jika digunakan dengan cara yang tidak tepat.

Terlalu banyak bergantung pada teknologi dapat mengurangi interaksi sosial dan kemampuan siswa untuk berpikir kritis secara mandiri. Ada juga risiko bahwa teknologi bisa mengambil alih sebagian besar proses pengajaran yang seharusnya melibatkan interaksi manusia, seperti dalam hal empati atau pengajaran nilai-nilai sosial.

Deep learning memerlukan data dalam jumlah besar untuk melatih model-modelnya. Jika data ini melibatkan informasi pribadi siswa, seperti hasil ujian atau catatan akademis, maka akan ada masalah terkait dengan privasi dan keamanan data. Sekolah perlu memastikan bahwa data yang digunakan dilindungi dengan baik dan mematuhi regulasi perlindungan data, seperti GDPR atau peraturan setempat.

Penggunaan deep learning memerlukan investasi yang signifikan, baik untuk perangkat keras (server, GPU, dll.), perangkat lunak, dan pelatihan untuk para pendidik. Banyak sekolah mungkin tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memulai atau mempertahankan inisiatif seperti ini.

Deep learning sangat bergantung pada data untuk pelatihan, dan data tersebut bisa mengandung bias. Misalnya, jika data yang digunakan untuk melatih sistem berbasis deep learning mencerminkan ketidakadilan atau bias dari masa lalu, sistem tersebut bisa mengulang dan memperkuat bias yang sama. Hal ini perlu diperhatikan dalam desain dan pelatihan model deep learning agar tidak merugikan siswa tertentu.

Bagaimanakah kesiapan Indonesia dalam membuat 2 kurikulum dengan pendekatan Deep Learning dapat berjalan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Apapun untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia harus kita dukung, tapi untuk coba-coba sudah harus dihindari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun