Penyebab-penyebab tersebut dapat ditangani salah satunya dengan kesadaran petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau sosialisai dengan tema pentingnya seorang ibu mengetahui tentang status gizi balitanya.Â
Penyampaian materi dalam sosialisasi atau penyuluhan hendaknya berisi penjelasan-penjelasan yang mudah dimengerti untuk masyarakat umum dengan tidak menggunakan bahasa yang terlalu ilmiah.
Sebagaimana telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya bahwa akibat jangka panjang kekurangan/kelebihan gizi dan ketidaksadaran bunda terhadap kesehatan, gizi, dan status gizi balita akan berakhir menjadi gizi buruk atau malnutrisi.Â
Malnutrisi terdiri dari dua bentuk yaitu gizi lebih dan gizi kurang. Malnutrisi adalah tidak seimbang antara suplai nutrisi dengan kebutuhan energi yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan, dan kerja fungsi spesifik tubuh yang sehat.
Malnutrisi dalam bentuk apapun meningkatkan resiko terkena berbagai penyakit dan kematian. Malnutrisi energi-protein atau kurang energi protein merupakan masalah gizi yang berperan dalam kematian anak dibawah usia 5 tahun (balita) di negara-negara berkembang dalam setiap tahunnya.Â
Tanda dan gejala malnutrisi pada balita yang perlu diketahui oleh masyarakat khususnya seorang ibu agar balitanya terhindar dari malnutrsi. Berikut tanda dan gejala dari malnutrisi:
- Sarkopenia adalah hilangnya massa otot.
- Lemak dibawah kulit mengalami penyusutan
- Berta badan berkurang yaitu 5% berat awal tubuh
- Tulang-tulang tubuh terlihat menonjol.
- Kulit kering
- Pencernaan terganggu
- Perubahan mental
- Anak menjadi rewel atau suka menangis
- Diare
- Lemak pipi menghilang sehingga wajah balita menjadi seperti wajah orang tua.
Balita yang menunjukan tanda dan gejala yang telah disebutkan diatas, maka sebaiknya orang tua membawa anaknya ke puskesmas atau rumah sakit terdekat agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Kesimpulannya kesehatan anak tergatung dari pengetahuan dan kesadaran bunda tentang kesehatan, gizi, dan status gizi. Bunda yang mengetahui dan paham seputar gizi akan menjadi sadar tentang pentingnya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya  dengan salah satunya rutin membawa balitanya ke posyandu, menyediakan makanan yang beragam yang sesuai dengan kebutuhan gizi balitanya, menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan makan balita dan keluarga, serta ibu memiliki kemauan untuk belajar lebih banyak lagi tentang kesehatan dan gizi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H