Mohon tunggu...
Rahman Arifin
Rahman Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 CILIMUS

Anggota Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB). Sedang belajar menulis yang bermanfaat bagi semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Kamboja

23 Oktober 2022   07:59 Diperbarui: 23 Oktober 2022   18:57 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putih cantik kekuning-kuningan 

Dengan kelopak lima merekah 

Mengeluarkan aroma yang begitu harum

Diselipkan dikerudung hitammu

Engkaupun tersenyum manis menatapku

Dari hari ke hari Kamboja tumbuh subur dihati

Wanginya menyapa setiap pagi

Dari balik jendela dihantar semilir angin padang rumput

Ketika musim kemarau datang

Engkau luruh satu persatu

Menaburi halaman depan rumahku

Kupungut engkau helai demi helai

kukumpulkan dan kusimpan dalam sanubariku

Kini Kamboja tinggal sendirian

diujung ranting yang paling tinggi

mungkin inilah Kamboja terakhirku

Kemarau semakin panas

Hujanpun tak ada kabar berita

Lari bersama angin padang rumput depan rumahku

ranting Kamboja tinggal tulang belulang

Tak berdaun tak berbunga

Kini tidak ada lagi yang menyapaku

Ketika aku bangun pagi dan membukakan jendela

Kamboja apa kabarmu

Mungkinkah kita bisa berjumpa lagi di lain waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun