Mohon tunggu...
RAHMA LITAVIA ARZA
RAHMA LITAVIA ARZA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sayap yang Hilang

22 November 2024   09:04 Diperbarui: 22 November 2024   09:06 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayahmu lagi di depan, baru saja pulang subuh tadi." Terang Ratna.

Seolah tak percaya dengan ucapan Sang Ibu, Reina pun akhirnya ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri. Ia keluar dari kamar dengan tergopoh gopoh seolah sedang dikejar oleh seorang rentenir. Setelah sampai di teras depan dan melihat Ayahnya dalam keadaan yang sangat baik, hatinya terasa lega, sangat lega. Reina berlari menghampiri Sandi, bagai seseorang yang sudah tak bertemu puluhan tahun lamanya. 

"Ayah!!." Teriak Reina yang kemudian langsung memeluk raga Sang Ayah. 

"Hei, kenapa ini Reina? Kok tumben kamu memeluk Ayah seperti ini?." Heran Sandi melihat kelakuan putrinya tersebut. 

"Tidak papa, Ayah. Reina hanya ingin melepas rindu saja dengan Ayah." Ujar Reina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun