12. Penyakit Pencernaan
Beberapa minuman kemasan mengandung kafein atau bahan tambahan lainnya yang dapat mengganggu pencernaan. Kandungan kafein yang tinggi dapat meningkatkan asam lambung, yang dapat menyebabkan peradangan pada lambung.
Pemanis buatan dalam minuman kemasan dapat mengganggu keseimbangan mikroba usus, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Dengan adanya berbagai risiko kesehatan tersebut, tentu para dokter dan ahli kesehatan tidak menganjurkan Anda untuk sering-sering mengonsumsi minuman kemasan.
Untuk mengetahui batas aman konsumsi minuman kemasan, Anda harus terlebih dahulu tahu berapa batas konsumsi gula per hari yang wajar.
 Menurut Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, asupan gula harian tidak lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan per hari.
 Untuk anak-anak, batas ini tentu akan lebih rendah, yakni sekitar 12--25 gram per hari atau setengah dari batas konsumsi orang dewasa.
Sementara itu, dalam sekaleng minuman bersoda ukuran 200 ml umumnya memiliki kadar gulanya mencapai 21 gram.
 Hal ini bahkan sudah memenuhi hampir setengah batas konsumsi gula harian. Belum lagi, Anda juga mengonsumsi nasi dan makanan ringan yang meningkatkan asupan gula.
 Jika ditotal rata-rata, Anda bisa mengonsumsi gula lebih dari 80 gram per hari. Tentu, hal ini akan membuat risiko akan penyakit kronis di atas naik berkali-kali lipat.
 Jadi, konsumsi minuman ringan sekaleng setiap hari saja sudah termasuk berlebihan. Bila Anda tetap ingin mengonsumsinya, sebaiknya kurangi takaran atau batasi paling banyak minum dua kali seminggu.
Oleh karena itu, mengonsumsi minuman kemasan secara berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan Anda. Dari masalah gula darah hingga risiko penyakit jangka panjang seperti penyakit jantung dan ginjal. Mengurangi jumlah minuman kemasan dan gantinya dengan air putih atau jus buah segar tanpa gula. Dalam jangka panjang, menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan yang sehat akan sangat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda.