Salah satu ulama' ahli Al-Qur'an sekaligus Pengasuh Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3iA Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Bahudin Nursalim atau yang biasa dipanggil Gus Baha' mengungkapkan dalam kajian Al-Qur'an beliau menyatakan "Saya saran, kamu dalam menghadapi zaman modern itu harus baca Qur'an," ungkap Gus Baha, dalam kajian di Masjid Bayt Al-Qur'an (sumber youtube). Dari kutipan tersebut, dapat kita jadikan sebagai pedoman untuk menghadapi dunia modern yang saat ini kompleks dan penuh tantangan, oleh karena itu memahami pengaruh Al-Qur'an suatu kewajiban bagi para umat islam. Pentingnya memahami al-qur'an terletak pada kemampuannya untuk memberikan perspektif yang berbeda terhadap semua permasalahan yang sering kali terjadi dikehidupan sehari-hari. Dengan merujuk pada prinsip-prinsip yang terdapat dalam al-qur'an, kita dapat menemukan segala solusi dari permasalahan secara relevan dan mendalam, yang tidak hanya bersifat temporer tetapi juga abadi. Jadi Al-Qur'an bukan hanya berfungsi sebagai pedoman spiritual saja, tetapi juga sebagai sumber kebijaksanaan, membimbing individu dalam pengambilan Keputusan, serta menawarkan solusi untuk menghadapi tantangan dan persoalan yang dihadapi di era modern.
Relevansi Al-Qur'an pada kehidupan modern saat ini semakin menjadi sorotan di tengah dinamika sosial, budaya, dan teknologi yang terus berkembang. Berbagai macam tantangan yang dihadapi, seperti krisis moral, konflik sosial, dan tekanan mental. Tantangan lain juga terlihat dalam konteks globalisasi di mana interaksi antar budaya dan agama semakin intens. Dalam situasi ini, Al-Qur'an sudah meiliki panduan yang jelas dan prinsip-prinsip etika yang dapat membantu individu dan masyarakat untuk mengambil dan memilih keputusan yang benar.
Prinsip-prinsip dasar ajaran Al-Qur'an serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari :
1. Tauhid
Berasal dari Bahasa Arab "wahhada" yang berarti "menyatukan/meng-esakan". Yang berarti mengakui dan meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Contoh penerepannya adalah melaksanakan salat, puasa, dan ibadah lainnya dengan niat tulus semata-mata hanya karena Allah.
2. Ibadah
Di dalam agama Islam merupakan perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Contoh penerapannya: rajin melaksanakan shalat lima waktu, zakat secara rutin, dsb.
3. Akhlak Mulia
Berperilaku dan berkarakter yang baik sesuai ajaran agama Islam. Mencakup nilai-nilai kejujuran, keadilan, kesabaran serta kasih sayang. Contoh penerapannya : bertutur kata yang sopan dan lembut, menghormati orang tua dan jujur dalam semua aspek kehidupan.
4. Keadilan
Dianggap sebagai salah satu nilai tertinggi dalam islam. Keadilan adalah suatu perbuatan yang menuntut perlakuan yang sama dan adil terhadap semua individu, baik keadilan sosial, keadilan dalam hukum dan keadilan dalam pegaulan. Contoh penerapannya : bersikap adil dalam bergaul dengan teman dan keluarga, dan tidak mendiskriminasi orang lain
5. Persaudaraan
Hubungan sosial yang dibangun atas dasar kasih sayang, solidaritas, dan saling menghormati antara sesama umat Muslim. Contoh penerapannya : menjenguk orang yang sakit, menjaga hubungan baik antar tetangga.
6. Tanggung Jawab Sosial
Dalam konteks Islam, tanggung jawab sosial mencakup, kewajiban untuk membantu sesama, menjaga keadilan, dan berperan aktif dalam membangun komunitas yang lebih baik. Contoh penerapannya : aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti bersedekah atau terlibat dalam program kemanusiaan.
7. Ilmu Pengetahuan
Al-qur'an mendorong umat islam untuk menuntut ilmu sebagai bentuk pengabdian dan meningkatkan kualitas hidup. Cara penerapannya yaitu dengan belajar bersungguh-sungguh untuk meningkatkan pengetahuan.
8. Kesabaran
Merupakan salah satu sifat mulia yang sangat dihargai dalam Islam. Karena tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menahan diri dalam menghadapi berbagai cobaan, kesulitan, dan tantangan tanpa mengeluh ataupun putus asa. Contoh penerapannya : selalu bersikap optimisme dan tidak putus asa dalam menghadapi segala kesulitan di dalam hidup.
Menghadapi tantangan zaman berlandaskan ajaran Al-Qur'an
Di zaman yang saat ini sudah serba canggih dan instan tentu saja lebih memudahkan umat manusia untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Namun di lain sisi, tak sedikit pula tantangan yang harus dihadapi. Menghadapi tantangan zaman yang terus berubah tentu saja memerlukan landasan yang kokoh, dan di dalam Al-Qur'an sudah tertera panduan yang relevan untuk menjawab berbagai isu kontemporer. Salah satu contoh isu kontemporer yang saat ini sedang hangat yaitu meningkatnya masalah kesehatan mental dalam masyarakat modern. Generasi saat ini, atau yang kerap disebut dengan Generasi Z banyak mengeluhkan tentang kesehatan mental mereka (Mental Health). Kesehatan mental menjadi tantangan tersendiri bagi generasi ini. Padahal jika diulas ke belakang di zaman mereka saat ini yang serba teknologi digital ini sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Hal ini terjadi mungkin karena para pemuda sekarang terlalu terbawa dengan arus dunia dan sudah terlalu dimanjakan oleh kecanggihan teknologi yang membuat semuanya serba mudah. Jadi, akibatnya ketika mereka menghadapi masalah yang mungkin sedikit sulit itu sudah membuat mereka merasa sangat rapuh dan mudah putus asa. Cara mengatasi permasalahan tersebut sesuai dengan jawaban Al-qur'an (QS.Ar-Ra'ad:28)
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ ٢٨
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram. (Ar-Ra'ad:28)
Dengan menjaga keseimbangan emosional dan spiritual, dengan cara berdoa, bersyukur, dan menjaga hubungan baik dengan Allah serta membantu sesama dapat mengatasi berbagai tekanan dan stres dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penjelasan tersebut, mungkin para pemuda sekarang dapat lebih mendekatkan dirinya kepada Allah, dan jika mengalami segala permasalahan di dalam hidupnya tempat mengadu dan berserah hanyalah kepada Allah. Jika berlandaskan dengan ajaran Al-Qur'an, para generasi z memiliki potensi besar untuk menghadapi berbagai tantangan zaman. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai iman, pendidikan, keadilan, toleransi, tanggung jawab lingkungan, dan kesehatan mental, mereka dapat berkontribusi positif untuk membangun masa depan yang lebih baik. Al-Qur'an bukan hanya teks religius untuk pedoman spiritual saja, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan pedoman dalam menghadapi berbagai isu kontemporer.
Pemanfaatan Teknologi untuk Penyebaran Ajaran Al-Qur'an
Penggunaan Teknologi Informasi dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman tentang Al-Qur'an. Melalui aplikasi dan platform kita dapat mengakses berbagai sumber daya seperti terjemahan Al-Qur'an, tafsir, riwayat hidup Nabi Muhammad, dan banyak lagi. Namun, penting untuk tetap menjaga prinsip-prinsip etika dan kehati-hatian dalam penggunaan teknologi ini, agar pemanfaatannya tetap sesuai dengan tujuan luhur penyebaran wahyu Allah SWT. Berikut beberapa cara pemanfaatan teknologi untuk penyebaran ajaran Al-Qur'an :
1. Aplikasi Al-Qur'an
Banyak aplikasi mobile yang menyediakan Al-Qur'an beserta audio dan pembacaannya yang tersedia dalam berbagai bahasa, lengkap dengan tafsir, makna, dan konteks. Ini memudahkan pengguna untuk memahami isi Al-Qur'an secara mendalam, jadi tidak ada lagi alasan untuk tidak belajar Al-Qur'an.
2. Platform pembelajaran online
Seperti zoom atau google meet yang memungkinkan untuk penyelenggaraan kelas tentang pembelajaran Al-Qur'an yang dapat diakses oleh siapa saja, dan dimana saja. Adapun situs lain yaitu E-learning, web pendidikan yang menawarkan kursus interaktif tentang Al-Qur'an, fiqih, dan akhlak untuk membantu para generasi muda dalam memahami ajaran Islam dengan cara yang menyenangkan
3. Media Sosial
Bisa digunakan untuk konten dakwah dengan menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook,dan Twitter untuk berbagi kutipan, tafsir, dan diskusi tentang Al-qur'an. Grup diskusi dan forum juga menyediakan platform untuk berdiskusi mengenai isu keagamaan, memperkuat komunitas, dan membangun solidaritas sesama umat
4. Video dan Podcast
Banyak para pengajar yang memiliki kanal Youtube digunakan untuk menjelaskan ajaran Al-qur'an dan konten audio tentang Al-Qur'an. Seperti, memberikan ceramah, dan mendiskusikan isu-isu kontemporer ini menjadikan pendidikan agama lebih fleksibel dan menjadi alternatif bagi mereka yang ingin belajar kapan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H