Mohon tunggu...
Rahmah Rosmalina
Rahmah Rosmalina Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWI

Jadilah Orang Yang Bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lindungilah Anak-anak dari Pergaulan Bebas Bijaklah dalam Mendidik Anak

9 Juli 2023   19:49 Diperbarui: 9 Juli 2023   20:15 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergaulan bebas merupakan topik yang selalu diperbincangkan dari masa ke masa. Bagaimana tidak pergaulan bebas dapat memberikan dampak negatif terhadap numbuh kembang karakter, sikap, dan moral
pelajar.
Pergaulan bebas kebanyakan dilakukan oleh anak remaja (ABG) yang dalam masa pertumbuhan dan banyak ingin tahu tentang sesuatu yang membuatnya penasaran. Karena masa remaja adalah masa kita masih mencari jati diri kita. Tetapi dimasa itu banyak remaja yang salah langkah jika tidak diarahkan oleh orang tuanya, akibat bergaul yang diluar batas sehingga,

Dampak Negatif

pada mereka seperti seks bebas yang berakibat hamil duluan atau HIV, lebih cepat marah - marah, overdosis akibat narkoba, minum- minuman keras.

Dampak Positif

Pergaulan dapat merubah tingkah laku remaja terhadap kepribadiannya. Pergaulan yang positif akan menciptakan kepribadian positif, begitu sebaliknya. Peran teman sebaya adalah membentuk kepribadian remaja yang kuat dan tangguh. Dukungan dari teman akan menjadi acuan seseorang untuk bertindak.

Kurangnya Perhatian keluarga

Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua bisa menyebabkan pergaulan bebas. keluarga memang menjadi lingkungan pendidikan utama dan mendidik anak menjadi orang yang berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga.
Pengaturan keluarga yang disfungsional ditandai dengan konflik, kontrol orang tua yang tidak memadai, hubungan dan integrasi internal yang lemah, dan otonomi dini berhubungan erat dengan kenakalan remaja seperti pergaulan bebas.

Pengaruh Teman sebaya

Keanggotaan dalam geng nakal, seperti keanggotaan dalam pengelompokan lainnya, dapat menjadi bagian dari proses menjadi dewasa.

Pengaruh teman sebaya dapat menentukan bagaimana seorang individu mengambil sikap atau berperilaku. Contoh, seorang individu bergaul dengan lingkungan teman sebaya yang mengutamakan gadget dan selalu mengedepankan berita-berita terbaru yang hadir dari dunia maya atau media sosial maka sangat rentan sekali individu tersebut akan mengikuti gaya hidup rekan sebayanya. 

Meski belum dapat dipastikan individu tersebut akan mengambil pola tingkah laku teman sebayanya, individu yang berada dalam usia remaja berada dalam masa-masa ketidakstabilan baik dari segi pemikiran maupun dalam hal pemegangan prinsip hidup. Ditambah dengan tingginya rasa keingintahuan di masa remaja dan adanya rasa ingin diakui atau diterima dalam sebuah kelompok membuat seorang individu memilih untuk mengambil sikap yang sama yang dilakukan oleh lingkungan sebayanya.

SOLUSI PENCEGAHAN PERGAULAN BEBAS

Pergaulan bebas dapat dicegah dengan memperbaiki cara pandang, jujur pada diri sendiri, memperbaiki cara berkomunikasi, berpikir untuk masa depan, beraktivitas secara positif dan mengindahkan aturan hukum.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pergaulan bebas:

1. Pendidikan Seksual

Pendidikan seksual merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah pergaulan bebas. Pendidikan seksual dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara perilaku seksual yang sehat dan tidak sehat, serta memberikan pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan seksual. Dalam pendidikan seksual, harus diberikan informasi yang lengkap dan jelas tentang kontrasepsi, seksualitas, dan kesehatan reproduksi, sehingga remaja dapat membuat keputusan yang tepat tentang perilaku seksual.

2. Komunikasi Terbuka

Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak dapat membantu mencegah pergaulan bebas. Orang tua harus membangun kepercayaan dengan anak dan membuka jalur komunikasi, sehingga anak merasa nyaman untuk mengungkapkan pikirannya dan mendapatkan saran dari orang tua. Orang tua juga harus memahami kebutuhan dan keinginan anak serta menunjukkan dukungan dan perhatian dalam menghadapi tantangan kehidupan.

3. Pengawasan

Pengawasan yang tepat dari orang tua dapat membantu mencegah pergaulan bebas. Orang tua harus memonitor aktivitas anak dan mencegah anak berada dalam situasi yang tidak aman atau berbahaya. Orang tua juga harus memperhatikan teman-teman anak dan lingkungan di mana anak berada.

4. Pembentukan Nilai dan Moral

Pembentukan nilai dan moral yang kuat dapat membantu mencegah pergaulan bebas. Orang tua harus membimbing anak dalam memahami nilai-nilai kehidupan yang baik dan moral yang benar, seperti menghormati diri sendiri dan orang lain, serta memahami bahwa hubungan seksual hanya dapat dilakukan dalam konteks pernikahan.

Pergaulan bebas adalah jalinan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas atau tidak terikat. Menurut Katono seorang ilmuwan sosiologi, pergaulan bebas merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mengembangkan perilaku yang menyimpang.

Sekian, dan Terimakasih

Rahmah Rosmalina_04SMJE004

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun