Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia meningkat sejumlah 20,85% dibandingkan pada 2020.Â
Apabila diubah nilai persen dari perbandingan tersebut ke satuan hektar menjadi  358.867 hektare (ha) luasnya. Karhutla ini terjadi pada 2021 lalu.
Situs gis.bnpb.go.id mencatat, sudah terjadi bencana banjir sebanyak 1.475 kejadian di Indonesia. Wilayah terdampak banjir di Indonesia pun cukup merata dari Papua hingga Aceh.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Cuaca ekstrem akhir tahun 2022 akan terjadi. terkhusus perihal cuaca hujan lebat.Â
Pihak BMKG juga memaparkan setidaknya, fenomena cuaca ekstrem bisa terjadi dikarenakan dinamika atmosfer hingga peristiwa anomali yang terjadi secara bersamaan. Â
Adakah Penyebab Lain Dari Kondisi Buruk Bumi?
Lebih jauh lagi, ancaman tenggelam dan terbakarnya wilayah di muka Bumi. Tidak semata-mata sebab peningkatan permukaan air juga global warming.Â
Namun menyangkut peluang penurunan tanah dan terlibatnya oknum-oknum yang ditunggangi kepentingan pribadi.
Maka tak bisa dipungkiri ada sangkut pautnya dengan man-made disaster (bencana ulah manusia).Â
Tidak hanya karena natural disaster (bencana alam).Â
Disadari atau tidak rentetan peristiwa tadi memiliki hubungan timbal-balik yang sangat kuat sehingga membentuk bayangan mematikan perihal kondisi perubahan iklim dari waktu ke waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H