Ilmu Dakwah berkedudukan sejajar dengan disiplin ilmu lainnya. Seperti ulumul quran, ushul fiqh, tasawuf, akhlak, tauhid atau akidah. Ia bertitik tolak dari pendekatan deduktif normatif yang bersumber dari wahyu dan dikembangkan dengan pendekan induktif.
Sehingga dengan jelas memperlihatkan bobot sebagai disiplin ilmu yang memiliki karakteristik khusus.
Dakwah Meliputi Banyak Hal
Maka apabila ditinjau dari periodisasi dakwah yang sedang dibahas sebelumnya, definisi dakwah ternyata berhubungan dengan pemetaan pemikiran tokoh atau kelompok juga gerakan yang membumikan dakwah islam ketika itu.
Sehingga tentu akan ditemukan adanya pola tertentu yang digunakan aktivitas dakwah. Ilyas Ismail mengklasifikasikan paradigma dakwah berdasarkan gerakan yang dilakukan pelakunya menjadi empat paradigma.
Empat paradigma tersebut diantaranya adalah paradigma tablig, paradigma pengembangan masyarakat, paradigma harakah dan paradigma kultural.
Jadi, Dakwah Itu Apa?
Pemahaman tentang dakwah ini terus mengalami perbedaan dalam setiap pergantian waktunya. Meski begitu, ada satu hal yang dapat menjadi benang merah dari seluruh kegiatan dakwah tadi yaitu upaya sosialisasi ajaran islam.Â
Dalam pengertian lengkapnya, barang kali dapat diartikan seperti ini. Dakwah adalah menyeru manusia untuk hidup di jalan Allah dengan amar ma'ruf nahyi munkar agar tercapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Atau dapat pula diartikan sebagai usaha untuk mengajak manusia agar beriman kepada Allah AWT. dan tunduk kepada-Nya dalam menjalankan kehidupan dimanapun tempat ia berada, juga bagaimanapun kondisi atau situasi yang dialami olehnya.
Referensi :
- Ismail, I. (2011). Filsafat Dakwah: Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam. Jakarta: Kencana.
- Maulana, A. S. (2021). Pengantar Filsafat Dakwah Pendekatan Baru. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.Â
- Marwantika, A. I. (2015). Pemetaan Aliran Pemikiran Dakwah Ditinjau Dari periodesasi Gerakan Dakwah dan Konsep Keilmuan. Qolamuna: Jurnal Pendidikan Sosial dan Agama, 7-37.
Â
Â