Mohon tunggu...
Rahma Fardiana
Rahma Fardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pelita Harapan

Hai ~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dehumanisme terhadap Pengungsi Rohingya di Indonesia

4 Mei 2024   17:03 Diperbarui: 5 Mei 2024   22:14 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : AP/Rahmat Mirza

 

Beberapa individu dan masyarakat mungkin merasa memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak demi kebaikan bersama, termasuk melindungi hak-hak pengungsi dan mencari solusi yang berkelanjutan terhadap konflik tersebut. Indonesia sebagai negara yang memiliki masyarakat multikultural dan multireligius, nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan dan keadilan dapat menjadi landasan yang kuat bagi upaya bersama merespon dan menangani polemik pengungsi Rohingya. Kolaborasi antaragama dan lintas budaya dapat memperkuat solidaritas, keadilan, dan upaya mengasihi sesama manusia yang membutuhkan.

Upaya yang dilakukan dalam menegakkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan keadilan seharusnya tidak hanya berfokus pada upaya kuratif saja. Penyelesaian permasalahan diskriminasi hak asasi manusia yang dialami Rohingya sudah sepatutnya menjadi fokus dunia, pasalnya sudah bertahun-tahun permasalahan ini terjadi namun belum juga terselesaikan. Pihak-pihak yang terlibat, baik pemerintah, media, masyarakat sipil, maupun organisasi internasional, agar berfokus pada upaya-upaya konkret dalam menyelesaikan akar masalah diskriminasi dan penganiayaan terhadap pengungsi Rohingya, sembari tetap memperhatikan hak asasi manusia dan kebutuhan kemanusiaan Rohingya. Munculnya rasisme dan anti-imigran di beberapa kalangan masyarakat Indonesia menjadi salah satu dampak belum teratasinya penanganan Rohingya secara umum, hingga beberapa media menyajikan disinformasi dan ujaran kebencian. Apabila terus menerus dibiarkan, permasalahan baru dalam sisi lingkungan, ekonomi, agama, dan sebagainya akan muncul seiring dengan bertambahnya pengungsi Rohingya. Selain itu, respon pro-kontra di masyarakat akan menimbulkan perselisihan dan muncul pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memiliki tujuan politik tertentu dengan memanfaatkan polemik Rohingya. 

[i] UNHCR. (2023). 14 Fakta Mengenai Pengungsi Rohingya – UNHCR Indonesia. UNCHR. https://www.unhcr.org/id/54329-14-fakta-mengenai-pengungsi-rohingya.html

[ii] Hidayatullah. (2023). Kasus Rohingya di Aceh: ‘Kami kira akan mati di sini,’ pengungsi Rohingya alami trauma setelah diusir mahasiswa - BBC News Indonesia. BBC News. https://www.bbc.com/indonesia/articles/cyr3ykvjxp0o

[iii] Aditya, B. (2024). Rohingya di Indonesia: bagaimana dehumanisasi terhadap pengungsi terjadi di media sosial. The Conversation. https://theconversation.com/rohingya-di-indonesia-bagaimana-dehumanisasi-terhadap-pengungsi-terjadi-di-media-sosial-220777

[iv] Susetyo, H. (2023). Solusi Penanganan Pengungsi Etnis Rohingya. Hukum Online. https://www.hukumonline.com/berita/a/solusi-penanganan-pengungsi-etnis-rohingya-lt6573e77374480/?page=4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun