Banyak anak-anak yang masih dibawah umur bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya yang mengakibatkan harus melepaskan pendidikannya. Sama hal nya pada Indonesia bagian timur, dilansir dari beritasatu.com Mereka terlalu nyaman hidup dari mendayagunakan sumber daya alam di sekitar.
Orang-orang lokal tidak peduli pada pendidikan. Inilah kenapa mereka sering kalah saat berkompetisi dengan orang dari luar daerahnya dan memutuskan kembali ke pedalaman. Hal tersebut menyebabkan anak-anak nantinya tidak dapat bersaing di kancah internasional serta tidak dapat mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia yang lebih baik.
Selain itu, sumber daya alam khususnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yang diambil secara terus menerus akan mengakibatkan kelangkaan serta tidak seimbangnya ekosistem.
Apabila hal ini sampai terjadi masyarakat tidak akan mencapai kesejahteraannya. Tidak adanya pemerataan Pendidikan hanya membawa kita pada kerugian yang seharusnya bisa menjadi hal bermanfaat jika pemerataan itu ada.
Penyebab dari ketidakmeratanya Pendidikan antara lain adalah kemiskinan, Sumber Daya Manusia, rendahnya kualitas guru, prestasi dan sarana prasarana sekolah. Berbagai cara telah diupayakan untuk menciptakan Pendidikan yang merata dan merdeka. Mulai dari penerapan system zonasi hingga memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Sebaiknya cara pemerataan Pendidikan dimulai dari hal yang paling kecil, karena dengan cara seperti itu kita bisa melihat bagaimana efektifitasnya secara bertahap. Cara paling mudah untuk pemerataan Pendidikan adalah melalui penyelenggaraan Pendidikan kepemimpinan bagi pemimpin di sekolah.
Sebagian orang berpikir ini adalah cara yang aneh, walaupun sebenarnya efektif. Rivai & Mulyadi (2012) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahan banyak dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, dalam hal ini gaya kepemimpinan membantu seorang pemimpin untuk memperhatikan dan mengatur keberadaan pegawainya sebagai usaha meningkatkan kinerja yang baik. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu pegawainya.
Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Oleh karena itu, dengan adanya Pendidikan kepemimpinan pemimpin di sekolah jadi paham akan pentingnya kualitas dari pemimpin pendidik.
Lain dari yang telah dijelaskan diatas, cara pemerataan Pendidikan yang dimulai melalui Pendidikan kepemimpinan dinilai efektif karena faktor kepemimpinan Kepala Sekolah yang merupakan aspek yang sangat strategis dalam proses belajar mengajar.
Hal itu disebabkan Kepala Sekolah adalah pengelola terdepan yang memutuskan dapat tidaknya setiap input berproses dan berinteraksi secara positip dalam sistem belajar mengajar. Kepala Sekolah memiliki peranan yang dominan untuk mendorong upaya inovasi baik yang berasal dari luar maupun yang timbul dari dalam sekolahnya.
Untuk mewujudkannya, penulis menyarankan salah satu cara yaitu dengan menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan untuk kepala sekolah di seluruh Indonesia. Pelatihan kepemimpinan ini dapat dilakukan dengan Webinar. Cara ini melibatkan adopsi teknologi dalam menciptakan inovasi pembelajaran yang bermuara pada pemerataan kualitas Pendidikan. Teknologi bisa menjadi solusi yang mendobrak. Mendobrak akses yang tadinya susah.