Anak mulai mengerti belajar sangat bervariasi dan tergantung pada banyak faktor, termasuk perkembangan individu anak, budaya, lingkungan, dan pendekatan pendidikan yang diterapkan oleh orang tuanya. Dapat dilihat disekitar anak dalam belajarnya tidak terstruktur atau tidak sesuai perkembangan. Dengan begitu dapat berpengaruh dalam pembelajaran anak tersebut. Seperti akan berdampak pada motivasi dari anak tersebut yaitu membuat anak merasa frustrasi dan kehilangan motivasi untuk belajar. Mereka mungkin merasa tertinggal atau merasa sulit untuk memahami materi yang diajarkan. Ada juga yang merasa tertekan oleh tuntutan akademik dan dapat mengurangi kebahagiaan dan kepuasan anak terhadap proses pendidikan. Padahal setiap anak memiliki potensi yang unik, dan dengan dukungan yang sesuai, mereka dapat mengatasi kesulitan belajar dan mencapai perkembangan yang lebih baik dalam pendidikan.
Dari hal tersebut dapat di kaitkan dengan teori belajar oleh gagne. Robert Gagn merupakan seorang psikolog dan ahli dalam bidang pendidikan yang terkenal dengan teorinya tentang proses pembelajaran. Pandangan Gagn tentang pembelajaran dikenal sebagai "Teori Kondisi Pembelajaran" atau (Conditions of Learning Theory). Pandangan utama Gagn tentang pembelajaran melibatkan serangkaian prinsip dan konsep dasar yang membentuk landasan untuk merancang pengalaman pembelajaran yang efektif. Gagne berpendapat bahwa di dalam proses belajar terdapat dua fenomena, yaitu keterampilan intelektual yang meningkat sejalan dengan meningkatnya umurnya serta latihan yang diperoleh individu, dan belajar akan lebih cepat apabila strategi kognitif dapat dipakai dalam memecahkan masalah secara lebih efisien. Lalu bagaimana motivasi dapat mempengaruhi belajar?
Dalam konteks teori Gagn, motivasi berperan penting dalam merangsang perhatian siswa, memotivasi mereka untuk belajar dengan tekun, dan membantu mereka mempertahankan pengetahuan serta menerapkannya dalam situasi praktis. Oleh karena itu, pengajar perlu memahami pentingnya memotivasi siswa dan menciptakan kondisi yang mendukung motivasi dalam perancangan pembelajaran mereka. Dalam teori ini, Gagne menekankan struktur, tingkat keterampilan dan situasi pembelajaran terstruktur. Gagne mengembangkan model yang dikenal dengan "Kejadian Intruksional". Model inilah yang membagi proses pembelajaran menjadi Kejadian Intruksional yang harus dilaksanakan agar pembelajaran efektif.Terdapat sembilan tahapan kejadian intruksional menurut Gagn yaitu :
Peringkat (Gaining Attention):
Kejadian ini bertujuan untuk memikat perhatian siswa dan membuat mereka tertarik untuk memulai pembelajaran. Biasanya melibatkan penggunaan pengenalan yang menarik atau pernyataan yang merangsang minat siswa terhadap materi pembelajaran. Motivasi belajar menjadi kunci di sini karena siswa perlu merasa tertarik pada apa yang akan dipelajari. Motivasi dapat mendorong siswa untuk membuka pikiran mereka dan siap untuk belajar.
Pengarahan Belajar (Informing Learners of the Objective):
Hal ini termasuk menginformasikan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran harus jelas dan dapat diprediksi sehingga siswa mengetahui apa yang diharapkannya. Penetapan tujuan belajar yang jelas bagi siswa dapat memotivasi mereka karena mereka tahu apa yang bisa mereka capai. Tujuan yang selaras dan relevan ini adalah alasan yang bagus bagi siswa untuk belajar dengan giat.
- Pemberian Sediaan (Stimulating Recall of Prior Learning):
Hal ini melibatkan menghubungkan pembelajaran baru dengan pengalaman siswa sebelumnya. Menciptakan pengetahuan awal siswa yang terkait dengan materi yang akan diajarkan.
Dukungan Penguasaan (Presenting the Stimulus Material):
Hal ini adalah inti dari pembelajaran, di mana materi pembelajaran disampaikan kepada siswa. Materi harus disajikan dengan cara yang jelas dan efektif, termasuk penggunaan berbagai media dan metode yang mendukung pemahaman.
Latihan (Eliciting Performance):