Mohon tunggu...
Rahmad Hidayat
Rahmad Hidayat Mohon Tunggu... Penulis - Influencer | Marketing | Blogger

Selalu berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi yang lain.. Admin : https://www.ahmaddzaki.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Lebih Baik Ganti Puasa Wajib Dulu atau Puasa Syawal Dulu?

6 Juni 2019   18:44 Diperbarui: 6 Juni 2019   18:59 2603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mana yang lebih dulu? | dokpri

Puasa syawal adalah puasa 6 hari yang dilakukan setelah hari lebaran dan di bulan Syawal. Keutamaan puasa syawal sangatlah besar, yaitu jika kita mampu menyelesaikan puasa Ramadhan (1 bulan penuh) kemudian dilanjutkan puasa 6 hari di bulan syawal maka akan seperti puasa setahun penuh. 

Keutamaan tersebut didasarkan pada hadits berikut :

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim).

"Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal]." (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa'ul Gholil)

Dalam hadits shahih di atas, disebutkan bahwa puasa Syawal dilaksanakan setelah Puasa Ramadhan. 

Allah juga akan melipatgandakan menjadi 10 kali lipat, maka jika kita mentadaburinya jika 1 bulan puasa Ramadhan dikalikan 10 maka ketemu 10 bulan. 

Dan jika 6 hari dikalikan 10, maka ketemu 60 hari (2 bulan).

Maka ketika 10 bulan + 2 bulan sama dengan 1 tahun. 

Itulah fadhilah atau keutamaan puasa Ramadhan 1 bulan penuh ditambah 6 hari di bulan syawal yakni seperti puasa 1 tahun lamanya.

Lebih dulu mana ganti puasa wajib atau puasa syawal?

Berdasarkan penjelasan di atas maka lebih diutamakan yang wajib terlebih dahulu. Apalagi kita tidak tahu menahu masa depan, tak ada yang mampu menjamin esok masih hidup atau mati.

Maka diutamakan menunaikan kewajiban kita terlebih dahulu, yaitu mengganti hutang puasa Ramadhan yang dulu ditinggalkan.

Baru setelah selesai mengganti puasa wajib Ramadhan, dapat dilanjutkan dengan puasa Syawal.

Bagi ibu-ibu yang biasanya setiap bulannya ada siklus, maka waktunya akan lebih terbatas.

Ustad Abdul Somad melalui video di YouTube nya menjelaskan bahwa: bagi ibu-ibu yang merasa keberatan untuk puasa Syawal karena mengganti puasa wajib yang dulu ditinggalkan maka ketika ia menggantinya di bulan Syawal, InsyaAllah sudah mendapatkan pahala puasa di bulan Syawal. 

Semisal, jika tidak puasa 7 hari lantas mengganti puasa di bulan Syawal selama 7 hari maka ia sudab mendapat pahala berpuasa di bulan Syawal. 

Seperti ketika kita sholat di bulan Ramadhan. Maka, ketika kita sholat 5 waktu selain mendapat pahala wajib 5 waktu, InsyaAllah Allah lipatgandakan pahalanya karena dilaksanakan di bulan Ramadhan.

Berikut adalah penjelasan oleh Ustad Abdul Somad di YouTube :


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun