Berdasarkan penjelasan di atas maka lebih diutamakan yang wajib terlebih dahulu. Apalagi kita tidak tahu menahu masa depan, tak ada yang mampu menjamin esok masih hidup atau mati.
Maka diutamakan menunaikan kewajiban kita terlebih dahulu, yaitu mengganti hutang puasa Ramadhan yang dulu ditinggalkan.
Baru setelah selesai mengganti puasa wajib Ramadhan, dapat dilanjutkan dengan puasa Syawal.
Bagi ibu-ibu yang biasanya setiap bulannya ada siklus, maka waktunya akan lebih terbatas.
Ustad Abdul Somad melalui video di YouTube nya menjelaskan bahwa: bagi ibu-ibu yang merasa keberatan untuk puasa Syawal karena mengganti puasa wajib yang dulu ditinggalkan maka ketika ia menggantinya di bulan Syawal, InsyaAllah sudah mendapatkan pahala puasa di bulan Syawal.Â
Semisal, jika tidak puasa 7 hari lantas mengganti puasa di bulan Syawal selama 7 hari maka ia sudab mendapat pahala berpuasa di bulan Syawal.Â
Seperti ketika kita sholat di bulan Ramadhan. Maka, ketika kita sholat 5 waktu selain mendapat pahala wajib 5 waktu, InsyaAllah Allah lipatgandakan pahalanya karena dilaksanakan di bulan Ramadhan.
Berikut adalah penjelasan oleh Ustad Abdul Somad di YouTube :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H