Pemalas memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif pemalas adalah mereka malas membicarakan orang lain, allah sendiri melarang untuk saling menggunjing, walaupun yang kita bicarakan itu memang benar adanya.
Pemalas juga malas untuk mendramatisasi kehidupan, inilah yang sering terjadi pada manusia. Mereka terlalu khawatir mengenai masalah yang ia alami. Sesungguhnya Allah telah berfirman dalam Q.S Al Baqarah ayat 286 yang berbunyi: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar kesanggupannya”.
Jalani hidup dengan santai, jangan terlalu mendalami peran dan terbawa perasaan. Pemalas cederung malas meladeni tanggapan buruk orang lain karena meladeni tanggapan orang lain tak akan ada untungnya.
Fokus saja dengan urusan diri sendiri, abaikan komentar orang lain dan belajarlah bersikap bodo amat apapun yang orang-orang katakan tentangmu. Sehingga mereka akan malas untuk balas dendam dengan orang lain ketika menemui suatu masalah. Dan pemalas biasanya cenderung bersikap bodoamat teantang gaya hidup, jadi mereka akan cenderung malas berlomba soal gaya hidup.
Meskipun rasa malas memiliki dampak positif yang dapat meningkatkan produktivitas kita, namun rasa malas juga memiliki banyak sekali dampak negatif seperti seorang pemalas akan terbiasa melakukan sesuatu berdasarkan ego sendiri, karena salah satu hal yang memicu kita bermalas-malasan adalah karena menuruti ego.
Lama-kelamaan, jadi terbiasa melakukan sesuatu hanya berdasarkan ego sendiri. Hal ini tentunya akan berdampak tidak baik, karena bagaimanapun juga akan sulit memaksa diri melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan dan keluar dari zona nyaman.
Selanjutnya seorang pemalas akan lebih banyak bergosip, hal ini lantaran mereka tidak memiliki kesibukan ataupun fokus yang lain , untuk mengatasi kebosanan yang mereka alami, mereka akan bergosip perihal hal-hal lain.
Pemalas juga cenderung tidak memiliki tujuan dan motivasi dalam melakukan sesuatu yang mereka lakukan hanyalah sebatas mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya tanpa memikirkan kualitas pekerjaannya.
Orang yang malas biasanya juga disertai dengan sifat lalai, ditandai dengan kurangnya sikap perhatian atau tidak memperhatikan tanggung jawab yang seharusnya mereka emban. Hal ini tentunya berdampak pada kebiasaan mereka yang suka lalai terhadap tugas-tugas penting, bahkan menyangkut kepentingan banyak orang.
Dalam British Journal of Sports Medicine, Dr. Richard Weiler mengatakan bahwa kemalasan harus mulai dikategorikan sebagai penyakit. Malas berkepanjangan berdampak kepada penyakit berbahaya seperti obesitas, diabetes dan hipertensi, sehingga bisa disimpulkan bahwa malas adalah sumber penyakit. Oleh karena itu, harus segera diatasi dan dicari solusinya.
Ketidakaktifan atau malas fisik telah menjadi perhatian penting dalam masalah kesehatan karena dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan. Ketika kita kurang melakukan aktivitas fisik ternyata juga akan mempengaruhi masalah mental dan gaya hidup. Gangguan mental dan gaya hidup yang disebabkan oleh ketidakaktifan fisik adalah depresi dan insomnia.