3.Menghadapi Tantangan Digitalisasi: Dalam era digital, pelaku UMKM perlu memahami pentingnya visualisasi produk yang menarik untuk dipasarkan di platform online.
Oleh karena itu, kami merancang program tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Desa Warugunung karena beberapa hal diantaranya:
1.Minimnya Diversifikasi Produk: Sebagian besar masyarakat hanya mengolah hasil panen secara konvensional dari hasil panen, lalu dikemas dan dijualkan tanpa adanya inovasi lainnya.
2.Kurangnya Pemahaman tentang Branding: UMKM di Desa Warugunung memiliki produk berkualitas, tetapi terkendala pada pengemasan dan pemasaran yang kurang menarik.
3.Potensi Ekonomi yang Belum Tergarap Maksimal: Dengan inovasi dan pelatihan ini, desa memiliki peluang besar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus memperkenalkan identitas lokal yang khas.
Dampak yang kami harapkan melalui program kerja ini, Desa Warugunung dapat menjadi model pemberdayaan desa berbasis inovasi Tahu Jagung, sementara pelatihan Canva pada branding kemasan akan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi UMKM lokal.
Kuliah Kerja Nyata bukan hanya soal belajar di masyarakat, tetapi juga menciptakan dampak yang nyata dan berkelanjutan. Desa Warugunung telah memulai langkah besar menuju transformasi ekonomi berbasis inovasi. Mari jadikan Desa Warugunung lebih maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H