KONSEP PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari rumah tangga dan sering disebut sebagai sampah. Sampah ini dapat berupa sisa makanan, bahan kemasan, kertas, plastik, kaca, logam, dan bahan lainnya.Sesuai PP No.81 Tahun 2012, sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga namun tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sederhananya, kita bisa memahaminya dengan melihat langsung tempat sampah dirumah kita masing-masing.
1. Limbah organik (mudah membusuk):
- Sisa makanan
- Sayuran dan buah-buahan busuk
- Daging dan tulang
- Kotoran hewan peliharaan
2. Limbah anorganik (tidak mudah membusuk):
- Plastik
- Kertas
- Karton
- Gelas
- Logam
- Elektronik
3. Limbah berbahaya (B3):
- Baterai
- Obat-obatan kadaluarsa
- Cat dan pelarut
- Pembersih rumah tangga
Rumah tangga merupakan salah satu penghasil sampah dengan volume yang cukup besar namun sebenarnya kita dapat mengurangi jumlah sampah rumah tangga yang kita produksi dengan cara mengolah sampah rumah tangga dengan cara yang benar. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengolah sampah rumah tangga yang dapat dilakukan.
Tahapan Pengolahan
1. Pemilahan (Sorting): Pisahkan limbah organik, anorganik dan B3.
2. Pengumpulan (Collection): Kumpulkan limbah pada tempat yang ditentukan.
3. Pengangkutan (Transportation): Angkut limbah ke tempat pengolahan.
4. Pengolahan (Processing): Olah limbah menjadi bahan berguna.
5. Pembuangan (Disposal): Buang limbah yang tidak dapat diolah.
Metode Pengolahan
1. Komposting: Mengubah limbah organik menjadi pupuk.
2. Daur Ulang: Mengubah limbah anorganik menjadi bahan berguna.
3. Insinerasi: Membakar limbah untuk mengurangi volume.
4. Penggunaan Teknologi Pengolahan Limbah (STP).
5. Pengolahan Biologis: Menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan limbah.
Limbah rumah tangga baik yang berbentuk cair dan padat dapat mencemari tanah, merusak ekosistem air, berpengaruh pada sumber air minum masyarakat, menyebabkan bibit penyakit.dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Limbah ini biasanya tidak ada penanganan yang khusus sebelum dialirkan ke saluran pembuangan.
Dampak Limbah Rumah Tangga
1. Pencemaran lingkungn
2. Penyakit (diare, kolera, tifus,ispa,demam berdarah)
3. Kerusakan ekosistem
4. Estetika lingkungan terganggu
Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumahÂ
tangga terdiri dari pengurangan sampah dan penanganan sampah. Dalam pengurangan sampah meliputi beberapa kegiatan antara lain pembatasan timbulan sampah, pendaurulangan sampah, serta pemanfaatan kembali sampah. Pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah masyarakat di harapkan bisa memanfatkan sampah sehingga bisa bermanfaat bahkan memiliki nilai jual. Masyarakat ditekankan agar menggunakan konsep 3 R yaitu Reduce(mengurangi penggunaan barang/ produk yang bisa merusak lingkungan), Reuse(pemakaian kembali), dan Recycle (mendaur ulang sampah). Dengan memakai konsep 3 R ini, masyarakat diharapkan bisa meminimalisir banyaknya timbulan sampah.
Strategi Pengelolaan
1. Membuat peraturan pengelolaan limbah keluarga.
2. Menggunakan tempat sampah yang terpisah.
3. Melakukan pendidikan lingkungan.
4. Menggalakkan kegiatan daur ulang.
5. Menggunakan produk ramah lingkungan.
6. Mengoptimalkan penggunaan teknologi pengolahan limbah.
7. Mengembangkan sistem pengelolaan limbah terpadu.
Manfaat
1. Mengurangi pencemaran lingkungan.
2. Menghemat sumber daya alam.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat.
4. Mengurangi biaya pengelolaan limbah.
5. Meningkatkan kesadaran lingkungan.
Peran Aktif Masyarakat
1. Mengikuti program pengelolaan limbah.
2. Menggunakan produk daur ulang.
3. Membuat kompos dari limbah organik.
4. Melaporkan pelanggaran pengelolaan limbah.
5. Mendukung kebijakan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H