Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat merusak pembuluh darah ginjal yang menghambat fungsi ginjal dalam proses pembuangan limbah dan kelebihan cairan dalam tubuh. Secara umum hipertensi biasanya dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut. Namun dewasa ini banyak ditemukan kasus hipertensi pada usia muda dan produktif. Hal ini disebut-sebut berasal dari gaya hidup masyarakat yang tidak sehat.
Tekanan darah tinggi sebutan umumnya, adalah kondisi tekanan darah dalam pembuluh darah melebihi batas normal. Apabila sampai pembuluh darahnya mengalami kerusakan, bagian ginjal bernama nefron yang berfungsi untuk menyaring darah mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi yang ada pada darah. Hipertensi memicu terjadinya gagal ginjal, namun untuk berkembangnya membutuhkan waktu bertahun-tahun. Maka dari itu, perawatannya bisa dilakukan lebih awal sebelum kondisi semakin parah dan ginjal benar-benar kehilangan fungsinya.Â
Konsumsi Obat Tertentu
Apabila orang umumnya mengonsumsi obat untuk menyembuhkan penyakit tertentu, faktanya obat juga dapat menjadi penyebab gagal ginjal. Meski jarang terjadi, gagal ginjal bisa terjadi akibat infeksi dari obat dan racun yang merusak ginjal. Hal ini bisa dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Obat pereda rasa nyeri yang dikonsumsi berlebihan misalnya, ini dapat menghambat produksi senyawa yang  membantu aliran darah ke ginjal sehingga fungsi ginjal menurun.
Kurang Minum Air Putih
Penyebab lain dari penyakit gagal ginjal adalah kurangnya minum air putih. Orang yang kurang minum air putih, apalagi memiliki aktivitas berat, tubuh akan mengalami kekurangan cairan sehingga mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi membuat sistem sirkulasi menjadi terhambat dan membuat merasa lelah. Apabila dehidrasi sudah pada titik parah, ini menjadi pemicu akan kerusakan pada ginjal.
Biasanya kekurangan cairan dapat mudah terlihat pada warna urine yang dikeluarkan saat kita buang air kecil. Perubahan warna gelap pada urine menunjukan kondisi tidak baik-baik saja. Boleh jadi kekurangan cairan atau saja hal lain yang lebih parah, apalagi jika warnanya sudah sangat gelap.
Umumnya tubuh memerlukan konsumsi air mineral 1 - 2,5 liter atau setara dengan 6 - 8 gelas air. Namun kebutuhan ini akan berubah sesuai dengan usia, berat badan, iklim, aktivitas fisik dan lain sebagainya. Penting memang memastikan asupan air dalam tubuh terpenuhi sehingga dehidrasi dapat terhindarkan. Dehidrasi sebenarnya bisa berbahaya karena tidak adanya gejala signifikan. Namun dehidrasi fatal bisa menyebabkan pingsan, koma, hingga kematian.
Genetik
Selain disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, diketahui penyakit ginjal juga bisa dipengaruhi oleh genetik. Salah satunya penyakit ginjal polikistik (PKD) yang dapat menjadi penyebab seseorang terkena penyakit ginjal. Penyakit ginjal polikistik merupakan gangguan genetik yang ditandai dengan adanya kista (tumor jinak) dalam ginjal. KIsta ini menyebabkan ginjal membesar dan perlahan kehilangan fungsinya yang apabila tidak segera ditangani dapat menjadi gagal ginjal permanen yang kemudian memengaruhi organ hati.
Gaya hidup tidak sehat dapat memicu berbagai jenis gangguan kesehatan, seperti sering menghirup asap rokok, malas berolahraga, termasuk yang sudah dijelaskan di atas. Memulai menekuni gaya hidup sehat adalah langkah awal yang baik. Tidak hanya bisa menjauhkan dari kemungkinan cuci darah atau gangguan ginjal, namun bisa menjauhkan dari banyaknya kemungkinan penyakit kronis lainnya. Dengan menjaga organ penting seperti ginjal, tubuh dapat menjalankan tugasnya  dengan baik dalam melakukan metabolisme. Hormon yang diproduksi pun juga dapat menjalankan fungsinya dengan lancar.
Pencegahan terhadap penyakit ginjal dapat dimulai dengan melakukan hal-hal sederhana seperti:
- Minum air putih minimal 8-10 gelas per harinya
- Olahraga rutin
- Membatasi konsumsi gula
- Hindari rokok
- Tidak Sering Konsumsi Obat
- Aktif Memantau Kesehatan
Referensi:
National Kidney Foundation. Diakses pada 2020. Can Dehydration Affect Your Kidneys?Â