Mohon tunggu...
Rahma Fauziah
Rahma Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi dari Film Imperfect

23 Oktober 2024   08:24 Diperbarui: 23 Oktober 2024   09:00 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas Film

Judul : Imperfect

Tokoh :1.Jessica Mila

                2.Reza Rahardian

                3.Yasmin Napper

                4.Karina Suwandi

                5.Dion Wiyoko

                6.Kiki Narendra

                7.Shareefa Daanish

                8.Dewi Irawan

                9.Ernest Prakasa

                10.Clara Bernadeth

                11.Boy William

Sutradara : Ernest Prakasa

Produser : -Chand Parwez Servia

                      -Fiaz Servia

Skenario : -Ernest Prakasa

                      -Meira Anastasia

Fotografi : Anggi Frisca

Produksi : Starvision Plus

Durasi : 113 menit

Tanggal Rilis : 19 Desember 2019

Genre :  Drama Komedi

Orientasi

Imperfect adalah sebuah film drama komedi yang dirilis pada tahun 2019, disutradarai oleh Ernest Prakasa dan diproduksi oleh Starvision Plus. Film ini diadaptasi dari buku karya Meira Anastasia yang berjudul sama. Secara garis besar buku tersebut bercerita tentang penerimaan diri terhadap hal yang dipunyai misalnya terkait  bentuk badan dan sebagainya. Imperfect mengisahkan cerita tentang Rara (Jessica Mila) yang terlahir dengan gen gemuk sedangkan adiknya Lulu (Kasmin Napper) mengikuti gen Ibu mereka.

Sinopsis

Cerita berfokus pada Rara (diperankan oleh Jessica Mila), seorang wanita muda yang bekerja di sebuah perusahaan kosmetik. Rara merasa dirinya tidak sempurna karena tubuhnya yang dianggap gemuk menurut standar kecantikan yang ada di masyarakat. Ia sering dibuli dan dikomentari oleh orang-orang sekitarnya, termasuk keluarganya yang menginginkan dia untuk memiliki tubuh ideal seperti yang dipromosikan di media sosial dan iklan-iklan kecantikan. Rara menghadapi dilema antara mengikuti standar kecantikan atau menerima dirinya apa adanya. Dalam perjalanannya, Rara mulai belajar untuk mencintai dirinya sendiri, berkat dukungan dari orang-orang terdekatnya, seperti kekasihnya, Dika (Reza Rahadian).

Analisis

Imperfect menyajikan kisah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, mengangkat tema tentang tekanan sosial terhadap penampilan fisik, serta perjalanan individu untuk menerima diri sendiri. Film ini memadukan unsur drama dan komedi, sehingga pesan yang disampaikan tetap bisa diterima dengan cara yang ringan namun menyentuh.

Kekuatan Film :

1. Pemeran dan Chemistry yang Kuat: Jessica Mila berhasil menghidupkan karakter Rara dengan baik, menyampaikan perjuangannya untuk menerima dirinya sendiri dengan sangat emosional dan relatable. Reza Rahadian juga tampil memukau sebagai Dika, kekasih yang penuh dukungan. Chemistry antara kedua pemeran utama ini sangat kuat, memberikan nuansa yang hangat dan penuh harapan di sepanjang film.

2. Pesan Moral yang Relevan: Film ini dengan jelas mengangkat tema tentang pentingnya mencintai diri sendiri dan tidak terjebak dalam stereotip kecantikan yang ditawarkan oleh media sosial. Film ini menyarankan bahwa kebahagiaan sejati datang dari penerimaan diri, dan bukan dari mengikuti ekspektasi orang lain.

Kelemahan Film:

1. Alur Cerita yang Terlalu Cepat: Salah satu kekurangan film ini adalah alur cerita yang terasa agak terburu-buru. Perubahan karakter Rara, yang semula sangat insecure menjadi lebih percaya diri, terasa terlalu cepat dan tidak sepenuhnya menunjukkan proses mendalam yang seharusnya terjadi dalam perjalanan emosional seorang individu. Meskipun demikian, hal ini tidak terlalu mengurangi kedalaman pesan film.

2. Karakter Pendukung yang Kurang Digali: Beberapa karakter pendukung, seperti keluarga Rara dan teman-temannya, tidak mendapatkan pengembangan yang cukup mendalam. Mereka lebih sering berperan sebagai pendukung cerita, dan dinamika hubungan mereka dengan Rara kurang dieksplorasi lebih jauh.

Kesimpulan

Film Imperfect tidak hanya sekadar sebuah kisah tentang perjalanan seorang perempuan yang berjuang menerima tubuh dan penampilannya, tetapi juga sebuah cerminan dari realitas sosial yang ada di masyarakat kita. Dengan tema yang sangat relevan di era modern, film ini mengajak penonton untuk merenung lebih dalam tentang bagaimana standar kecantikan yang ditetapkan oleh media dan masyarakat dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang, terutama perempuan. Film Imperfect merupakan film yang menghibur sekaligus memberikan banyak pelajaran tentang bagaimana mencintai diri sendiri dan juga pentingnya untuk tidak terjebak ke dalam standar kecantikan yang ditetapkan masyarakat. Dengan kombinasi antara drama dan komedi, film ini berhasil menyampaikan pesan moral yang kuat tanpa kesan menggurui. Film ini juga mengkritisi peran media dan budaya populer dalam membentuk persepsi kita tentang kecantikan, serta dampaknya terhadap individu. Dalam dunia yang terus menerus dibombardir oleh gambar-gambar ideal yang tampaknya sempurna, Imperfect mengingatkan kita bahwa kecantikan tidak bisa diukur hanya dengan penampilan fisik. Pesan film ini menegaskan bahwa pentingnya untuk menjadi diri sendiri, menerima kekurangan, dan merayakan keunikan masing-masing individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun